JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa minggu terakhir, pemberitaan diramaikan dengan pemanggilan YouTuber Kimberly Khoe atau Kimi Hime oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Kimi dipanggil karena dinilai membuat konten vulgar. Tarik-ulur pun dimulai, hingga berujung pada suspend konten Kimi. Lalu bagaimana endingnya?
Kemenkominfo memanggil Kimi pada minggu ketiga Juli 2019. Pemanggilan ini untuk membahas kontennya yang dianggap tak sesuai aturan main Kominfo.
Pihak Kimi berdalih undangan kementerian itu bukan pemanggilan sifatnya, melainkan undangan.
Namun Kimi Hime tidak memenuhi panggilan tersebut. Ia dikatakan mangkir oleh pihak Kominfo meskipun mendapat beberapa kali surat pemanggilan.
Pemanggilan ini disampaikan melalui surat elektronik dan direct message Instagram pada 22 Juli 2019.
Kemenkominfo kemudian mengambil langkah dengan menutup tiga konten dan membatasi enam konten secara umur di atas 18 tahun terhadap akun Kimi.
Setelah empat hari tidak merespons, pada hari kelima kuasa hukum Kime menghubungi Kemkominfo dan bersedia memenuhi pemanggilan pada Senin (29/7/2019).
Namun, Kimi tak hadir. Ia diwakili oleh kuasa hukumnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Ferdinandus Setu mengatakan, pihak Kimie memahami apa yang menjadi permintaan Kemkominfo.
"Tadi empat orang kuasa hukum Kimi Hime yang hadir, Kimi Hime tidak hadir. Tadi dibicarakan bahwa pihak Kimi Hime memahami apa yang diinginkan Kemenkominfo," ujar Ferdinan kepada Kompas.com, Senin (29/7/2019).
Ternyata Kimi menurunkan sendiri konten-konten yang dinilai vulgar pada akun YouTube Kimi Hime.
Fernandus mengatakan, Kimi Hime melakukannya karena insiatifnya.
"Video-video sudah beberapa di-hidden (tidak ditampilkan) oleh mereka. Dia juga evaluasi terhadap kontennya, jadi inisiatif dia," kata Ferdinan.
Konten-konten yang diturunkan oleh Kimi, kata Ferdinan, adalah konten di luar tiga konten yang kena suspend oleh Kemenkominfo.