JAKARTA, KOMPAS.com - Grup band Slank merampungkan album ke-23, Slanking Forever di studio rekaman bersejarah Lokananta di Solo, Jawa Tengah.
Dipilihnya Lokananta bukan tanpa sebab, mereka ingin menghidupkan kembali geliat Lokananta sebagai bagian industri musik Tanah Air.
Baca juga: Slank Pilih Lokananta untuk Rampungkan Album Baru
Ternyata, sepanjang perjalanan perusahaan rekaman musik (label) pertama dan satu-satunya milik negara, yang didirikan pada tanggal 29 Oktober 1956 tersebut, telah banyak mengukirkan hal-hal menarik di dalamnya.
Berikut rangkuman fakta-fakta menarik tentang Lokananta yang dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber.
1. Perusahaan Musik Pertama di Indonesia
Bagunan Lokananta kini sudah menjadi situs cagar budaya. Nama Lokananta sendiri digagas oleh Raden Maladi, yang berarti gamelan dari khayangan bersuara merdu.
Pendirinya adalah Oetojo Soemowidjojo dan Raden Ngabehi Soegoto Soerjodipoero, pegawai RRI Surakarta yang mempelopori berdirinya Lokananta pada 29 Oktober 1956.
Baca juga: Notasi Tak Seragam, Indonesia Raya Direkam Ulang di Lokananta
2. Melahirkan Musisi Legenda di Indonesia
Studio yang sempat terkenal sebagai produsen vinyl ini, telah membantu melahirkan banyak nama-nama musisi besar, sebut saja Gesang, Waldjinah, Titiek Puspa, Bing Slamet, Manthous, dan Sam Saimun, White Shoes & Couples Company, Glenn Fredly hingga yang teranyar Slank.
Lokananta memiliki ruangan tersendiri yang berisi jajaran koleksi piringan hitam. Sejak awal berdiri, Lokananta mempunyai dua tugas besar yaitu produksi dan duplikasi piringan hitam dan kemudian kaset audio.
Lokananta menyimpan master lagu Indonesia Raya dengan berbagai stanza. Koleksi seperti Waldjinah, Orkes Aneka Warna, Orkes Kerontjong Tjendrawasih, Zaenal Combo, dan masih banyak yang lainnya juga bisa ditemukan di Lokananta.
Baca juga: Slank Ajak Presiden Jokowi Hadiri Peluncuran Album Baru di Lokananta
4. Masih Berfungsi dan Langka
Hingga saat ini Lokananta masih berfungsi dengan baik.
Salah satu buktinya adalah speaker yang hanya ada dua di dunia yakni di Lokananta dan yang lain di studio BBC, London.
Kualitas rekaman di Lokananta juga disebut setingkat lebih bagus daripada studio legenda Abbey Road di London, Inggris.
Speaker buatan perusahaan audio milik James Bullough Lancing yang ada di Lokananta juga tinggal satu-satunya di dunia.
Baca juga: Lagu Lawas Produksi Lokananta Records Didistribusikan ke Seluruh Dunia
5. Telah Didistribusikan dalam Bentuk Digital
Ribuan lagu lama milik perusahaan rekaman pemerintah tersebut telah didistribusikan bukan saja di Indonesia, tapi ke seluruh dunia melalui jaringan internet melalui aplikasi musik JOOX dan Spotify.
JK Records, perusahaan rekaman lagu-lagu pop yang berjaya di era 1980-an, menjadi pihak yang ditunjuk selaku pengelola konten musik Lokananta oleh pihak PNRI.
Sedangkan digital store platform (DSP) atau toko digital via internet yang diajak kerja sama di antaranya JOOX dan Spotify yang saat ini dikenal memiliki layanan streaming musik terpopuler dan paling banyak pelanggannya di dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.