Walaupun rentang perjalanan mereka di belantika musik terpaut cukup jauh, namun hal tersebut yang membuat kolaborasi keduanya unik dan menjadi sajian lintas generasi yang wajib untuk disaksikan.
4. Seringai Siap Hentak Panggung Utama dengan Iringan Marching Band
Setelah lebih dari sepuluh kali Seringai tampil di Soundrenaline, akhirnya band metal bentukan Arian Arifin dan kawan-kawan tersebut akan tampil di A Stage.
Untuk membuat momen itu semakin manis, Seringai menyiapkan sebuah kelompok marching band untuk berkolaborasi Bersama mereka demi menciptakan penampilan panggung yang spektakuler. Formula music sangar dan lantunan harmonisasi musik orkestra pun layak dinanti.
Baca juga: Penyelenggara Pertimbangkan Hadirkan Musik Dangdut di Soundrenaline 2019
5. Ngamen Bersama Musisi Soundrenaline di Area Festival
Bukan hanya menghibur dari panggung, para musisi juga akan mencoba memberikan hiburan berbeda dan lebih intim dengan berkolaborasi Bersama untuk ngamen di area festival.
Beberapa musisi progresif akan secara tiba-tiba muncul dan mengamen di area festival dengan instrumen sederhana. Mereka akan berkeliling dan mengejutkan para pengunjung dengan penampilan yang interaktif.
6. Patung Penari Baris Tunggal Karya Agus Mediana dan I Putu Edi Kharisma
Salah satu instalasi seni hasil kolaborasi antara seniman ternama Bali, Agus Mediana dan I Putu Edi Kharisma, akan menambah kenangan dari perhelatan Soundrenaline 2019.
Karya keduanya yang bertema “Penjaga Jaman” merupakan patung penari baris tunggal dengan perwujudan dari berbagai simbol seni Bali.
Patung berskala besar ini tentu menjadi salah satu karya kolaborasi terbaik yang akan menyita perhatian pengunjung Soundrenaline 2019.
7. Karya Ikonik The Monument Besutan Uji Hahan Dalam Proyek Tapi Jadi Epik
Seniman asal Yogyakarta, Uji ‘Hahan’ kembali berkarya di Soundrenaline dengan menciptakan sebuah monumen setinggi 10,8 meter bertajuk “Tapi Jadi Epik”.
Berangkat dari berbagai keraguan yang ia temui, Uji menciptakan 10 karakter unik yang diletakkan sebagai ornamen di atas karya “Tapi Jadi Epik” berbentuk monumen.
Kolaborasi juga dihasilkan dengan membawa karya-karya lintas bidang yakni musik, visual art, dan fotografi/video dari sembilan finalis kompetisi kreatif Go Ahead Challenge 2019.
Pameran kolaborasi dari para finalis Go Ahead Challenge tersebut akan mengisi ruang di level terbawah dari karya “Tapi Jadi Epik”.