Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentetan Sanksi untuk Tayangan SpongeBob SquarePants di Indonesia

Kompas.com - 16/09/2019, 09:03 WIB
Sherly Puspita,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Film animasi keluaran Nickelodeon SpongeBob Squarepants melakukan debutnya pada tahun 1999.

Serial ini dibuat oleh seorang animator sekaligus pendidik ilmu kelautan, Stephen Hillenburg.

Melansir New York Times, sejak awal kemunculannya, serial asal Amerika ini langsung menarik minat penonton.

Tak hanya serial animasi, SpongeBob juga telah melahirkan video game, buku komik, dan dua film adaptasi.

Namun beberapa dekade kemudian, di negara asalnya serial ini menuai beragam kontroversi.

Mulai dari dianggap mendukung kelompok gay, mendorong agenda pemanasan global, hingga munculnya jurnal ilmiah yang menyebut SpongeBob menurunkan kemampuan anak yang menontonnya.

Tak hanya di negara asalnya, penayangan serial SpongeBob juga beberapa kali menuai kontroversi di Indonesia.

Meski memiliki banyak penggemar, serial SpongeBob SquarPants beberapa kali mendapatkan teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Lembaga Sensor Film (LSF).

*Sanksi pertama*

Pada tahun 2014 KPI pernah memberikan sanksi pada beberapa tayangan animasi anak, salah satunya Spongebob Squarepants.

Penelusuran Kompas.com, sanksi berupa peringatan tersebut tercantum dalam laman resmi KPI dengan nomor 2200/K/KPI/09/14 yang diterbitkan pada tanggal 19 September 2014.

Saat itu KPI berpendapat, tayangan tersebut memiliki dampak buruk bagi perkembangan fisik dan mental anak karena mengandung muatan kekerasan fisik, penggunaan senjata tajam, kata-kata kasar, adegan berbahaya, muatan pornografi, hingga unsur mistis.

Tak ayal, kabar menjadi perbincangan masyarakat Indonesia, terutama para penggemar serial animasi jenaka asal Amerika ini.

Alhasil tagar #SaveSpongeBob menjadi trending topic di twitter Indonesia, beragam meme berisi kritik kepada KPI pun muncul.

Saat itu muncul kecemasaan serial SpongeBob benar-benar akan hilang dari layar kaca Indonesia.

*Pemotongan adegan hingga sensor*

Tak berhenti di situ, pada pertengahan 2016, masyarakat Indonesia kembali digemparkan dengan pemotongan adegan hingga penerapan sensor pada sejumlah adegan serial animasi Spongebob Squarepants.

Sebagai contoh, karakter Sandy Tupai disensor karena mengenakan bikini.

Banyak netizen menduga, sensor terhadap tayangan kartun tersebut atas kebijakan KPI.

Meski demikian, saat itu Komisioner KPI Pusat Agatha Lily mengatakan bahwa lembaganya tidak memiliki kebijakan untuk melakukan sensor terhadap program kartun dan animasi.

Menurutnya, pihaknya juga tidak pernah meminta lembaga sensor untuk mengaburkan adegan-adegan tertentu dalam film kartun.

"Tidak pernah kami minta melakukan blur atau pengaburan gambar animasi seperti itu. Kami tidak ada kebijakan itu," kata Agatha saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/2/2016).

Baca juga: Selain Spongebob SquarePants, Ini 4 Animasi yang Pernah Ditegur KPI

Meski sensor atau pemotongan gambar dilakukan oleh lembaga sensor film, lanjut Agatha, tetapi lembaga penyiaran memiliki kewenangan untuk melakukan quality control (QC) berupa editing atau pengaburan jika ada yang dianggap tak layak tayang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau