Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didi Kempot Siapkan 5 Lagu Baru untuk Sobat Ambyar, Masih soal Patah Hati?

Kompas.com - 04/10/2019, 18:47 WIB
Markus Yuwono,
Dian Maharani

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pertengahan tahun 2019 merupakan kebangkitan bagi musisi Didi Kempot. Lagu karyanya meledak di pasaran, dan akhirnya berbanding lurus dengan meningkatnya jadwal konser.

Namun dirinya tetap mempersiapkan sejumlah lagu baru yang dipersiapkan bagi sobat ambyar sebutan bagi fansnya. 

Ditemui disela persiapan konser di Lapangan Desa Ngawu, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (30/9/2019) lalu, Didi mengaku sudah mempersiapkan 5 single terbaru.

“Lima lagu yang sudah selesai syuting, tinggal launching,” kata Didi.

Didi Kempot mengatakan, lima lagu tersebut rencananya rilis jelang akhir tahun. Lagu-lagu tersebut juga masih tentang cinta, termasuk patah hati.

Baca juga: Raisa hingga Didi Kempot Meriahkan Synchronize Fest 2019 Hari Pertama

The Godfather of Broken Heart ini mengatakan, lagu-lagu bertema patah hati banyak disukai anak muda.

Hal ini sebagai upaya mewujudkan mimpinya agar lagu tradisional Campursari bisa diterima semua kalangan termasuk anak muda. 

Upaya ini sudah dilakukan dirinya sejak berkarier di belantika musik Jawa selama hampir 32 tahun terakhir. Dia bercerita, saat mencipkatakan lagu "Sewu Kuto", Didi berpikir apakah lagu itu bisa diterima anak muda. 

Akhirnya mimpi itu terwujud tahun 2019 ini.

"Ternyata sekarang anak milenial, rekan mahasiswa, banyak yang mengundang saya untuk nyanyi itulah harapan kami. Ternyata tradisional masih sangat diterima di hati masyarakat Indonesia,” ucapnya. 

Baca juga: Bukan Gofar Hilman, Nama Ini Disebut Populerkan Kembali Didi Kempot

Tentunya ini membuat dirinya bangga, bisa diterima kalangan mahasiswa. Terbukti beberapa kali dirinya diundang untuk tampil di acara-acara kampus.

“Saya bangga karena banyak lagu yang saya tulis di pinggir jalan, karena saya dulu pernah menjadi seorang pengamen jalanan. Sekarang bisa nyanyi di depan mahasiswa bahkan dosennya nonton, rektornya nonton, ya bangga,” katanya. 

Menurut dia, patah hati itu didasari beberapa sebab, mulai dari faktor ekonomi hingga faktor lainnya. Dan itu memang realita yang selama ini banyak ditemukan di masyarakat.

“Patah hati belum tentu kandas, bisa dibilang belum jodoh saya memang karena ada faktor yang lain bisa status ekonomi dan lain-lainya. Tergantung yang mendengarkannya,” ujarnya. 

Penyanyi campursari, Didi Kempot saat cek sound sebelum acara program Rosi di Kompas TV di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (1/8/2019).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Penyanyi campursari, Didi Kempot saat cek sound sebelum acara program Rosi di Kompas TV di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Didi mengakui, musik campursari tidak lepas dari sosok musisi asal Gunungkidul, Manthous, yang sudah meninggal beberapa waktu silam. Setiap kali konser, tak jarang Didi Kempot  mengajak penonton mengingat sang maestro tersebut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau