Saat itu, Gisel menyadari ia pasti akan diserang oleh publik atau lebih tepatnya netizen dengan komentar pedas.
"Aku memang paham sih. Maksudnya, kalau jadi orang umum ngeliat aku nih, 'Oh cerai'. Habis itu enggak lama sebulan dekat sama orang. Ya sudah pasti saya disasar semua orang sih," kata Gisel
Gisel sempat memikirkan risiko yang akan dia hadapi. Tapi, Gisel merasa tak perlu menutupi kedekatannya dengan Wijin.
"Waktu muncul (bersama Wijin) itu aku mikir juga. Cuma aku enggak punya choice (pilihan), saat itu kayak aku enggak bisa jelasin diri aku ke semua orang. Background aku seperti apa dari masa kecil. Sehingga aku butuh menjalani hidup dengan partner yang ada untuk kasih sayang yang aku perluin, bahasa kasih yang diperluin," papar Gisel.
Ibu Gempita Nora Marten ini menjelaskan, ada lima bahasa kasih yang diperlukan untuk menjaga sebuah hubungan, yaitu sentuhan fisik, waktu yang berkualitas, memberi hadiah, melayani, dan kata cinta atau pujian.
Salah satu cara untuk bisa bertahan, selain karena Gempi dan dekat dengan Tuhan, yaitu ada orang yang dekat dengannya.
"Memang salah satunya pas ketemu yang cocok langung aja gitu. Biar lebih kuat menjalani hari-hari lagi. Bukan pelarian sih dan memang caraku dari dulu kayak gitu," lanjut pelantun lagu "Cara Lupakanmu" itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.