JAKARTA, KOMPAS.com - Artis Dian Sastrowardoyo angkat bicara tentang standar cantik yang menjadi acuan kebanyakan perempuan di Indonesia.
Menurut Dian, sebagian berpikir bahwa kriteria cantik itu hanya diukur dari bentuk fisik dan lainnya.
Belum lagi, bentuk wajah wanita-wanita barat, khususnya Eropa, seringkali menjadi tolak ukur kecantikan.
Lalu bagaimana pendapat Dian Sastro yang membintangi film Pasir Berbisik? Berikut rangkumannya:
Baca juga: 20 Tahun Menjadi Aktris, Kini Dian Sastro Menjadi Produser Film, Mengapa?
Sakit hati
Dian mengaku sakit hati terhadap standar cantik yang diterapkan kaum hawa, terutama di Indonesia. Padahal setiap perempuan menurut dia, berhak memiliki pilihan ingin tampil seperti apa.
"Kadang aku sakit hati kalau ada yang nentuin cantik harus gimana," ujar Dian Sastro.
Seperti saat kecantikan dibatasi dengan penampilan yang diidamkan, yakni rambut lurus dengan warna standar.
"Aku enggak suka juga konsepnya bilang cantik kan kesal rambut harus lurus, blow natural. Memang kenapa kalau enggak begitu," kata Dian.
"Memang enggak bagus? Orang kan banyak bentuk rambut dan warna rambut," tambahnya.
Baca juga: Dian Sastro: Aku Sakit Hati kalau Ada yang Tentuin Kriteria Cantik
Stereotip cantik wanita Eropa
Dian mengaku masih sering menemukan stereotip yang menurut dia kurang tepat soal kriteria cantik.
Hal itu, kata Dian, banyak terjadi di masyarakat. Misalnya, banyak wanita Indonesia yang masih beranggapan perempuan Eropa lebih cantik ketimbang perempuan Indonesia.
Dian juga masih heran mengetahui banyak orang menjadikan wanita-wanita Eropa sebagai acuan wajah cantik. Padahal, kenyataannya tidak selalu demikian.
"Kenapa kita menyangka daerah barat (lebih cantik) karena itu yang kita anggap bagus karena itu stereotip kita," ucap Dian.