"Yah ternyata saya keduluan sama komunitas sosial indonesia hehe. Gak apa2 saya sumbangin aja uangnya untuk biaya sekolah anak bapaknya. Saya tetap ketemu hari senin. Seru ya banyak orang baik. Seneng deh ngeliatnya pada berlomba-lomba dalam kebaikan. Keep it up guys!" tulis Awkarin dalam akun unggahan selanjutnya.
Baca juga: Potret Awkarin Turut Aksi Padamkan Api Kebakaran Hutan Kalimantan
Meski demikian, Awkarin dan timnya tetap menemui Hendar, Senin (14/10/2019) siang ini.
Dalam unggahan di fitur Instagram Story-nya, Awkarin dan tim tampak menyambangi sebuah rumah sempit yang ternyata merupakan tempat tinggal Hendar.
Hendar menyambut kedatangan Awkarin dengan ramah dan mempersilakannya masuk.
Baca juga: [POPULER ENTERTAINMENT] Siapa Ananda Badudu? | Awkarin Klarifikasi Botol OK OCE
Di dalam rumah itu, Hendar menceritakan kronologi kejadian-kejadian tak menyenangkan yang menimpanya, mulai dari menerima order fiktif hingga kehilangan motor.
Tak hanya dengan Hendar, dalam pertemuan itu, Awkarin juga berbincang santai dengan putra Hendar.
Beberapa saat kemudian, Awkarin menceritakan pengalamannya bertemu dengan keluarga Hendar melalui sebuah unggahan di akun instagramnya.
Baca juga: Reaksi Awkarin Saat Dikira Mantan Istri Sandiaga Uno
Ia membagikan fotonya bersama keluarga Hendar disertai keterangan sebagai berikut:
"Abis mampir dan memberi sedikit santunan untuk sekolah anaknya driver ojol yang kehilangan motor, Pak Hendar, seperti yang saya janjikan kemarin. Ternyata beliau single parent, ditinggal istri karena hidup dalam kekurangan.
Beliau punya dua anak. Yang paling besar namanya Sisil, umur 22 tahun, sedang kuliah, dan membiayai kuliah sendiri dengan kerja part time. Yang kecil namanya Stephen, umur 7 tahun dengan cita-cita menjadi pilot.
Yuk doakan yang terbaik untuk keluarga kecil ini. Aamiin.
Di sini kita bisa belajar dari kesalahan ya teman-teman. Untuk teman-teman online dan teman-teman ojolku, next kita beli kartu Flazz ya biar bisa parkir ditempat yang legal dan menghindari kejadian seperti ini.
Satu jam yang melelahkan menahan tangis."