Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ernest Prakasa: Pak Jokowi, Buktikan Anda Masih Layak Dipercaya

Kompas.com - 20/10/2019, 20:17 WIB
Andika Aditia,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara dan komika Ernest Prakasa mengaku tidak merasa antusias menyambut pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden RI periode 2019-2024.

Dia menyatakan hal itu melalui Twitter, @ernestprakasa, Minggu (20/10/2019).

Sebelumnya diberitakan, Jokowi dan KH Ma’ruf Amin dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI pada Minggu sore tadi.

Sulit sekali menyambut pelantikan Jokowi dengan rasa antusiasme,” tulis Ernest pada twitnya seperti dikutip Kompas.com.

Meski demikian, Ernest tetap mengucapkan selamat menjalankan tugas kepada Jokowi.

Ya sudah selamat bekerja, Pak. Buktikan bahwa Anda masih layak dipercaya,” lanjut sutradara film “Cek Toko Sebelah” itu.

Ini bukan twit kritis pertama Ernest. Ia pernah berkomentar tentang penangkapan aktivis Dandhy Laksono dan artis musik Ananda Badudu.

Baca juga: Ernest Prakasa: Mumet Bahas KPK Melulu, Kita Bantu Korban Kabut Asap Yuk

Ketika itu, Ernest menyatakan kecewa setelah Dhandy Laksono ditangkap.

Melalui akun Twitter @ernestprakasa, Ernest retweet berita media online tentang komitmen Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjaga demokrasi. Dalam twit tersebut, Ernest memberi balasan menohok.

"Lalu di hari yang sama, Dandhy Laksono ditangkap polisi. Jangan bercanda Pak, waktunya lagi kurang tepat," tulis Ernest.

Baca juga: Ernest Prakasa: Menurut Saya yang Dilakukan Ananda Badudu Tidak Salah

 

Ernest melanjutkan, publik kini sudah resah.

"Politik itu rumit, apalagi di masa transisi seperti ini. Saya yakin Pak Jokowi sedang dalam posisi yang amat pelik. Tapi, jadi Presiden memang tidak mungkin mudah. Kami resah menanti, Pak," lanjut Ernest.

Sebelumnya pada hari yang sama, Kamis (26/9/2019), Presiden Jokowi mengundang sejumlah tokoh nasional ke Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca juga: Ernest Prakasa Protes Keras Ananda Badudu Ditangkap

Kepada para tokoh yang hadir, Jokowi pun menegaskan kembali komitmennya kepada kehidupan demokrasi di Indonesia tidak pernah berubah.

"Kebebasan pers, kebebasan menyampaikan pendapat, adalah hal dalam demokrasi yang harus terus kita jaga dan pertahankan. Jangan sampai Bapak Ibu sekalian ada yang meragukan komitmen saya mengenai ini," kata dia.

Pada malam harinya, publik dikejutkan dengan penangkapan pendiri Watchdoc Dandhy Dwi Laksono dan Ananda Badudu.

Baca juga: Dandhy Laksono Ditangkap, Ernest: Jangan Bercanda Pak Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau