Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehabisan Ongkos, 63 Slankers Telantar di Bekasi Usai Nonton Slank

Kompas.com - 22/10/2019, 16:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 63 orang Slankers (penggemar grup musik Slank) diamankan di Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bekasi karena telantar di kawasan Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/10/2019).

Mereka diamankan personel Polres Metro Bekasi Kota lantaran terlihat bergerombol dan dikhawatirkan menggangu ketertiban umum.

Puluhan Slankers ini telantar setelah menonton konser Musik untuk Republik pada Minggu (20/10/2019).

Baca juga: Presiden Jokowi Beri Kejutan Penonton Konser Musik Untuk Republik

Puluhan Slankers itu terlihat dikumpulkan di halaman belakang kantor Dinsos Kota Bekasi.

Mereka diberikan makan dan minum oleh petugas setelah sebelumnya diberikan pembinaan terlebih dahulu.

Mereka nekat menonton konser Musik untuk Republik yang digelar di Buperta, Cibubur, Jakarta Timur yang menampilkan grup band Slank tanpa ongkos yang memadai.

Baca juga: (VIDEO) Kejutan Presiden Jokowi di Konser Musik Untuk Republik

Padahal, puluhan Slankers ini datang dari berbagai daerah, seperti Indramayu, Pekalongan, Demak, Batang, Kendal, dan Jepara.

Salah satu Slankers, Wahap (16) mengaku bertahan hidup di Jakarta dengan ongkos seadanya.

Mereka bertahan hidup dengan mengamen atau meminta-minta. Hal ini juga yang membuat mereka diamankan ketika bergerombol di sekitar kawasan stasiun.

Baca juga: Slank Tutup Konser Musik Untuk Republik, Kaka: Selamat Bertugas Pak Jokowi

"Dari Stasiun (Bekasi) siang, dibawa polisi langsung ke sini (Kantor Dinsos)," ujar Wahap seperti dilansir dari Tribunnews.com.

Sementara itu, Assami (15), Slankers asal Pekalongan, mengaku hanya membawa uang Rp 50.000 ke Jakarta.

"Sudah habis, Mas (uang atau ongkos) buat makan sama jajan," kata Assami.

Baca juga: Slank Tutup Konser Musik Untuk Republik, Kaka: Selamat Bertugas Pak Jokowi

Ongkos yang dibawa telah habis sebelum ia tiba di lokasi konser.

"Ini tadi mau pulang di Stasiun Bekasi dibawa polisi suruh ke sini. Niatnya mau naik kereta ke Cikampek nanti lanjut naik truk," ujar Assami.

Seorang Slankers lainnya asal Demak bernama Hikam mengaku berangkat dari daerah asal sejak Rabu (16/10/2019).

Baca juga: Jokowi Sambangi Konser Musik Untuk Republik, Ahmad Albar: Selamat, Pak

Ia datang bersama lima orang rekan satu daerah demi menyaksikan konser Slank di Cibubur.

"Sampai di sana (Cibubur) hari Sabtu, nonton Slank gratis. Ini mau pulang tadi di Stasiun (Bekasi) siang dibawa sama polisi ke sini (kantor Dinsos)," ujar Hikam.

Sementara itu, Wahap, Slankers asal Pekalongan, mengaku menempuh perjalanan dengan cara estafet menumpang truk ke arah Jakarta.

Baca juga: Turun dari Panggung, Jokowi Salami Penonton Konser Musik Untuk Republik

"Sampai Cikampek naik truk (estafet), dari Cikampek naik kereta ke Stasiun Senen baru ke Cibubur naik truk lagi," kata Wahap.

Rata-rata berusia belasan tahun

Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi Ahmad Yani mengatakan, mereka seluruhnya berjumlah 63 orang, lima diantaranya adalah perempuan.

Usia para penggemar Slank yang telantar ini rata-rata masih belasan tahun.

"Mereka datang ke sini itu memang tiba-tiba, bergerombol lalu diamankan polisi. Semua datang dari daerah, ada dari Indramayu, Batang, Demak, Pekalongan, Kendal dan Jepara," kata Yani.

Baca juga: Dari Musik Untuk Republik, Glenn Fredly Sampaikan Pesan untuk Jokowi-KH Maruf Amin

Yani menambahkan, mereka jauh-jauh dari daerah asal untuk menonton konser Slank di Cibubur.

Rata-rata, mereka sudah tiba di lokasi acara sejak kemarin dan tidak memiliki bekal apapun untuk kembali pulang.

"Mereka habis nonton konser di Cibubur lebih kurang tiga hari, yang keempat sudah kewalahan. Di sana tidak disediakan makan jadi mereka nekat aja untuk nonton karena mungkin senang barangkali," ujar Yani.

Baca juga: Bendera Slankers Hiasi Area Konser Musik Untuk Republik

Dinsos Kota Bekasi mengaku cukup kewalahan ketika menerima puluhan Slankers tersebut.

Sebab, mereka bukan hanya terdampar, tetapi juga kehabisan ongkos serta kelaparan.

"Kalau 5-10 orang saya tidak sulit, kirim saja naik bus atau apa. Tapi karena 64 orang saya agak kewalahan juga," kata Yani.

Baca juga: Siti Badriah: Musisi yang Tampil di Musik Untuk Republik Tidak Dibayar

Hal yang menyulitkan adalah memulangkan puluhan Slankers yang berasal dari sejumlah daerah diantaranya, Indramayu, Pekalongan, Demak, Batang, Kendal dan Jepara.

Sebagai kewajiban pemerintah daerah, Dinsos Kota Bekasi memberikan pembinaan serta makan dan minum kepada puluhan Slankers yang terdampar tersebut.

"Mereka datang tiba-tiba, kami juga bingung enggak ada beras, enggak ada mie. Saya cari saja tadi di Pemda ada mie dan beras buat menolong anak-anak ini yang kelihatan kelaparan," ujar Yani.

Baca juga: Ikke Nurjanah Awalnya Khawatir Tampil di Musik untuk Republik, tapi...

Selain diberikan makan dan minum, puluhan Slankers ini dibekali uang Rp 20.000 per orang untuk bekal pulang ke kampung halaman.

Yani mengaku tidak bisa memberikan lebih banyak lagi bekal ongkos pulang untuk mereka lantaran jumlah yang cukup banyak.

Mereka nantinya akan diarahkan pulang menggunakan kereta ke arah Cikampek.

"Mereka harus pulang karena sudah diongkosin, mereka bisa naik kereta atau bus. Saya juga maunya kasih Rp 100.000 per orang, tetapi karena adanya segini," ujar Yani.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kehabisan Ongkos Usai Nonton Konser Musik Untuk Republik, Puluhan Slankers Terlantar di Kota Bekasi.
Penulis: Yusuf Bachtiar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com