3. Pernah berobat ke Singapura
Nunung rupanya sempat bertolak ke Singapura demi mengobati depresi yang dideritanya. Hal itu dilakukan Nunung antara tahun 2015-2016.
“Itu awalnya karena di kepala kekurangan oksigen. Disuntik-suntik, itu kan sudah lama. Terus selama setahun di Singapura, balik. Saya di Indonesia disuruh ke psikiater aja,” ujar Nunung.
Menurrut putra sulung Nunung, Bagus Permadi, pemicu cemas pada Nunung tak diketahui. Hanya saja rasa cemas dan panik datang saat Nunung mendapat kabar dari keluarga.
4. Lemas dan hampir pingsan
Setelah menjalani sidang, Nunung dan sang suami, July Jan Sambiran langsung digiring ke kendaraan Kejaksaan Tinggi Negeri Jakarta Selatan untuk kembali menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur.
Awalnya Nunung tampak baik-baik saja dan menjawab semua pertanyaan wartawan yang diajukan padanya.
Namun tiba-tiba Nunung merasa dilanda depresi dan panik.
“Ini lagi panik ini. Paniknya tuh tiba-tiba datang, pas lagi senang-senang kadang-kadang ini lagi panik ini,” ujar Nunung.
Tak lama, Nunung lantas menyenderkan tubuhnya ke arah sang suami, Jan Sambiran yang berjalan tepat di belakangnya.
Melihat sang ibu lemas dan hampir pingsan, putra sulung Nunung, Bagus Permadi pun dengan sigap membantu Jan Sambiran untuk membopong tubuh Nunung ke dalam mobil.
Bagus mengatakan, Nunung bisa saja menangis hingga badannya lemas dan hampir pingsan bila sedang kambuh.
“Kadang reaksinya nangis kadang lemas kayak tadi mau pingsan. Kita juga jadi ikutan panik juga paling nanti selang berapa lama, mama akan normal kembali,” ungkap Bagus.
Seperti saat usai sidang dimana Nunung tiba-tiba lemas hingga harus dibopong oleh suami dan anaknya.
Terkait penyakitnya ini, Bagus mengatakan hingga kini Nunung masih mengonsumsi obat.
“Obat sampai detik ini masih mengonsumsi. Obat itu kadang karena mama lagi di dalam, jadi saya yang nebus di salah satu rumah sakit di daerah Dharmawangsa,” ucap Bagus.
“Tapi sekarang sudah diambil alih RSKO jadi RSKO sudah menyediakan obatnya,” lanjut Bagus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.