Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Tak Santun di Jalan, Ini Kata Artis Pehobi Moge

Kompas.com - 28/10/2019, 07:39 WIB
Andika Aditia,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Seiring perkembangan waktu, sepeda motor bukan lagi sekadar transportasi untuk mengantarkan penggunanya menuju suatu tempat. Mengendarai sepeda motor ternyata mampu meredakan stres.

Hal itu tertuang dalam hasil penelitian dari Semel Institute for Neuroscience dan Human Behavior, di University of California, Los Angeles, Amerika Serikat.

Penelitian itu menemukan bukti bila mengendarai sepeda motor dapat meredam stres dan menyehatkan mental.

Berdasarkan data penelitian itu, berkendara ria dengan sepeda motor bisa menekan biomarker stres sebesar 28 persen.

Sedangkan mengendarai sepeda motor selama 20 menit mampu meningkatkan detak jantung sebesar 11 persen dan tingkat adrenalin sebesar 27 persen.

Selain itu, disebutkan pula, aktivitas otak pengendara mengalami perubahan dimana peningkatan kewaspadaan mengalami kenaikan, sementara fokus sensorik ditingkatkan yang berarti bahwa pengendara lebih waspada.

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana dengan segelintir orang yang berkendara sepeda motor ugal-ugalan.

Sifat agresif yang terkadang justru mengganggu pengendara lain masih bisakah memberi efek positif tersebut?

Beberapa kali muncul keluhan warga tentang perilaku tak terpuji sebagian pengendara motor, terutama pengendara motor gede (moge).

Stigma negatif itu seringkali menghantui para pengguna motor besar, cap arogan karena ulah segelintir penggunanya telah memberi imbas kepada pengguna lainnya.

Kerisauan ini juga dirasakan oleh para pesohor yang menggemari motor besar.

Tarra Budiman berpendapat mental yang baik diperlukan sebelum mengendarai motor besar.

Baca juga: Artis Indonesia dan Moge, Sekadar Hobi dan Gaya?

“Masalahnya punya moge bukan cuma nyiapin duit, tapi juga kesiapan lainnya," kata Tarra kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

"Tapi kalau menurut gue moge-moge yang arogan itu karena dia merasa ada power lain di luar moge itu sendiri, kebetulan dia punya moge, jadi mogenya yang kena imbas,” ungkap Tarra.

Selain itu, Tarra merasa bahwa motor besar alias moge merupakan sebuah kultur yang kompleks.

Baca juga: Cerita Artis Indonesia dan Moge Tunggangannya

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com