Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fase Terburuk Yura Yunita, Pernah Terkungkung dan Tak Bisa Rilis Album

Kompas.com - 30/10/2019, 19:32 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Solois wanita Yura Yunita pernah melewati masa-masa sulit dalam perjalanan kariernya.

Momen itu kemudian ia tuangkan menjadi sebuah lagu yang diberi judul "Merakit".

"Lagu ini tercipta karena aku pernah mengalami fase terburuk dalam hidup aku," kata Yura saat diwawancarai Kompas.com, di Menara Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).

Yura bercerita, beberapa tahun lalu dia merasa dibatasi dalam membuat sebuah karya.

Baca juga: Energi untuk Yura Yunita yang Bikin Penonton Menangis hingga Berjingkrak

Perempuan kelahiran 9 Juni 1991 itu pun merasa sangat terpuruk karena tak bisa bebas bermusik, sesuatu yang sangat dia cintai.

"Aku dihalangi oleh sesuatu dan seseorang yang membuat aku enggak bisa menulis sebuah karya, secara teknis enggak akan bisa keluarkan album," kata Yura.

"Sudah ke mana-mana, ke lawyers, saat itu sudah enggak tahu lagi caranya untuk bangkit," lanjutnya.

Namun sebuah pengalaman berharga menjadikan Yura bangkit dan kembali merakit perjalanan kariernya, hingga terciptalah album Merakit.

Baca juga: 5 Hal Menarik Balkonjazz Festival 2019, Pasar Balkon hingga Ditutup Yura Yunita

Yura bertemu dengan seorang anak tuna netra bernama Delia yang menyadarkannya dari rasa keterpurukan itu.

"Dia mengatakan kalimat sederhana yang nampar aku banget, dia bilang 'Kak Yura aku pengin banget jadi seorang penyanyi, aku ingin membuat banyak orang senang seperti Kak Yura hari ini'," ucap Yura.

"Hal sederhana itu yang bikin aku bangkit. Akhirnya aku tergetar untuk menulis lagu 'Merakit'. Dua setengah tahun lalu aku ada di posisi terkungkung," lanjut pelantun "Harus Bahagia" itu.

Baca juga: Yura Yunita Rangkum Perjalanan Karier 3,5 Tahun dalam Lagu 3,5 Menit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau