Perjalanan Ronny berlanjut sampai film Avengers: Infinity War (2018).
Pada 2018, Renald Taurusdi menjabat Creator Technical Director di Industrial Light and Magic di Singapura.
Dalam film Avengers: Infinity War dia bertugas membuat berbagai jenis simulasi, antara lain daging dan otot; rambut dan bulu; serta kain.
Ia dan timnya juga berperan dalam penciptaan efek penghancuran.
"Tugas saya adalah membuat simulasi setelah animasi selesai. Simulasi untuk kostum atau untuk otot, rambut, segala macam. Lebih ke detail agar performance secara keseluruhan itu terasa nyata, audience percaya bahwa itu real," ujar Renald pada 2015 kepada Kompas.com.
"Jadi, kalau kayak baju pakai jaket kulit, saya harus bikin jaket itu sekaku kayak jaket beneran. Jadi, orang pas ngelihat langsung ngenalin, oh bahannya jaket kulit," lanjutnya.
Paulie mengaku tertarik pada dunia animasi karena sejak kecil sering menyaksikan kartun.
"Jadi, apa yang membuat saya terinspirasi untuk bekerja di industri animasi, hal ini dimulai sejak saya berusia dini, orangtua saya selalu mengajak saya untuk menonton film, kartun, dan saya juga gemar bermain video game, nonton kartun, sangat menikmati menonton film anime," kata Paulie dalam wawancara eksklusif via zoom, Selasa (27/10/2020).
"Sampai saat saya berada di bangku SMA, baru menyadari bahwa 'oh ternyata kerja di bidang animasi itu ada, dan ternyata keren juga," ucap Paulie lagi.
Yang tidak biasa, animasi ini dibuat menggunakan perangkat tua yakni Macintosh SE/30 yang dirilis Apple pada awal 1991.
Pinot pun mendapat pujian dari dua personel Twenty One Pilots, Tyler dan Josh.
Mereka menyebut Pinot sebagai salah satu seniman yang punya bakat alam.
"Pinot benar-benar hebat, kami melihat karya seninya. Untuk kamu yang tidak tahu, lagu kami (lirik MV) 'Level of Concerns' dibuat oleh seniman terkenal dari Indonesia, talentanya sangat luar biasa," ujar Josh kepada Kompas.com saat konferensi pers daring, 10 Mei 2021.