Budi Darma pernah menyampaikan bahwa dunia absurd dalam novel-novel yang biasa kenal sering digambarkan dengan kepala yang melayang, manusia mendadak terbang, atau lelaki yang merasa dirinya menjadi serangga seperti yang dirasakan Gregor Samsa, tokoh rekaan Franz Kafka.
Sementara Budi Darma memilih absurdisme di dalam mentalitas tokoh-tokohnya yang bukan sekadar ganjil, tetapi karena para tokohnya memang yakin akan pendiriannya.
Podcast "Coming Home with Leila Chudori" berjudul "In Memoriam Budi Darma" akan menampilkan nukilan dua karya Budi Darma, yakni "Olenka" dan "Orang-orang Bloomington" yang keduanya diterbitkan ulang oleh Noura, kelompok penerbit Mizan. Cuplikan karya Budi Darma ini akan dibacakan oleh sutradara Joko Anwar dan aktris Dian Sastrowardoyo.
Di dalam cuplikan yang dibacakan Joko Anwar berjudul "Kutu" misalnya –dari novel "Olenka"—ada peristiwa ganjil di mana Olenka percaya darahnya telah "bersatu" dengan darah Fanton Drummond karena seekor kutu yang mengisap darah mereka.
Sementara itu, Dian Sastrowardoyo membacakan cuplikan "Dalam Bayangan Olenka" yang berisi perbincangan antara Fanton Drummond—pencerita dalam novel ini yang terobsesi oleh Olenka—dan Wayne, suami Olenka yang merasa diri penulis paling cerdas sekaligus galau karena dia merasa tak pernah bisa sepenuhnya memiliki hati isterinya.
Perbincangan dua lelaki itu seolah "wajar" sekaligus absurd karena keduanya sebetulnya sama-sama tak bisa dan tak akan pernah bisa memiliki Olenka sepenuhnya sebagaimana napsu teritorial lelaki umumnya.
Program "In Memoriam Budi Darma" yang berisi pembacaan nukilan karya-karyanya oleh Dian Sastrowardoyo dan Joko Anwar ini bisa Anda dengarkan Rabu 27 Oktober di Spotify.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.