Resensi juga biasanya mengambil referensi dari karya-karya lain demi kelengkapan tulisannya.
Berikut ini contoh sinopsis dan resensi dari film Jailangkung: Sandekala.
Adrian (Dwi Sasono) dan istrinya, Sandra (Titi Kamal), beserta kedua anak mereka, yaitu Nicky (Syifa Hadju) dan Kinan (Muzakki Ramdhan), sedang berlibur ke luar kota.
Ketika berada di sebuah danau yang menjadi destinasi wisata mereka, Kinan secara misterius menghilang tanpa jejak pada saat matahari terbenam.
Keluarga kecil tersebut langsung panik mencari-cari Kinan di daerah yang sangat asing untuk mereka.
Mereka justru menemukan sebuah boneka jailangkung di tengah-tengah pencarian yang menegangkan.
Sutradara Kimo Stamboel meracik film Jailangkung: Sandekala dengan porsi horor dan drama dengan cukup pas.
Meski mendapatkan rating 13+ untuk penontonnya, film ini tetap bisa menyeimbangkan gambar yang ditampilkan di layar lebar agar tetap nyaman menjadi sebuah tontonan keluarga.
Dalam film ini Kimo berusaha untuk mengangkat mitos tentang sandekala.
Sandekala adalah mitos hantu yang berkembang di Tanah Sunda. Dalam khazanah Islam, sandekala adalah waktu-waktu menjelang Maghrib.
Ada kepercayaan di Tanah Sunda bahwa pada sandekala setan dan para jin keluar mencari mangsa.
Oleh sebab itu anak-anak di tanah Pasundan biasanya diwajibkan segera pulang ke rumah atau tetap berada di dalam rumah sebelum matahari tenggelam.
Jailangkung: Sandekala menampilkan akting memukau dari para pemain utamanya.
Dwi Sasono, Titi Kamal, Syifa Hadju, dan Muzzaki Ramdhan tampil apik dalam membangun sebuah ikatan keluarga.
Tak hanya itu saja, kualitas akting mereka tetap terjaga di tengah asupan berbagai efek visual yang ada di otak Kimo.
Jailangkung: Sandekala memiliki potensi untuk melanjutkan tren positif horor Indonesia di tahun 2022.
Terbukti, dari delapan hari penayangannya di bioskop, Jailangkung: Sandekala sudah berhasil mengumpulkan lebih dari satu juta penonton.