JAKARTA, KOMPAS.com - Risa Saraswati sudah menuliskan kisah-kisah dari sisi lain kehidupannya ke dalam buku sejak 2011.
Risa yang mengaku mampu berkomunikasi dengan makhluk astral menuangkan cerita-ceritanya dalam sejumlah novel.
Sepanjang kariernya sebagai penulis, perempuan kelahiran 24 Februari 1985 ini sudah merilis empat novel utama, yakni Danur, Maddah, Sunyaruri, dan Senjakala.
Namun di antara keempat novel tersebut, Risa juga menerbitkan novel sempalan dari teman-teman hantunya seperti Peter, Hendrick, William, Hans, Janshen, Asih, Samantha, Ivanna, hingga Marianne.
Danur menjadi awal dari kisah mistis sehari-hari yang dijalani Risa Saraswati.
Risa memperkenalkan lima hantu Belanda yang selama ini menjadi temannya.
Mereka adalah Peter, Hendrick, William, Hans, dan Janshen.
Kelima hantu ini, uniknya, tak ingin mengganggu Risa Saraswati. Mereka bahkan membuat Risa tertarik untuk mengetahui masa lalu mereka.
Maddah adalah sekuel dari Danur yang kembali mengikuti cerita persahabatan Risa dengan lima hantu Belanda.
Perjalanan mereka kali ini dipenuhi dengan tawa, haru, hingga perasaan seram yang menghantui.
Sunyaruri mengangkat cerita di mana Risa berpisah dengan kelima sahabat hantunya yang sedang sibuk mencari teman-teman baru.
Perpisahan ini membuat Risa sedih dan menyesal karena semua berawal dari ulahnya.
Dalam novel kali ini karakter-karakter hantu baru juga muncul seperti Norma dan Marianne.
Peter merupakan buku spin-off pertama dari semesta Danur yang diciptakan Risa Saraswati.
Dalam novel ini Risa mengulas sosok Peter van Gils yang dikenal paling jahil, mudah marah, dan suka memerintah di antara sahabat-sahabat lainnya.