JAKARTA, KOMPAS.com - Gending Sriwijaya merupakan film bergenre drama laga kolosal yang dirilis pada 2013.
Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan merupakan proyek kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan.
Gending Sriwijaya terinspirasi dari lagu dan tarian tradisional kebudayaan Palembang, Sumatra Selatan.
Komposisi pemain film ini adalah 80 persen warga setempat dan 20 persen artis dari Jakarta.
Baca juga: Miracle In Cell No 7 Raih 4,9 Juta Penonton, Hanung Bramantyo Terharu
-Agus Kuncoro
-Sahrul Gunawan
-Julia Perez
-Mathias Muchus
-Slamet Rahardjo
-Jajang C. Noer
-Hafshary
Nusantara pada abad ke-16, tiga abad setelah runtuhnya Kerajaan Sriwijaya, mulai diperebutkan oleh kerajaan-kerajaan kecil yang bermunculan.
Salah satunya adalah Kedatuan Bukit Jerai yang dipimpin oleh Dapunta Hyang Mahawangsa dengan permaisurinya Ratu Kalimanyang.
Baca juga: Gending Sriwijaya Versi Joey Alexander Memukau Penonton di Pembukaan Asian Games 2018
Dapunta Hyang yang sudah tua seharusnya menyerahkan mahkota kepemimpinannya kepada Awang Kencana.
Namun di luar kebiasaan adat, Dapunta justru menunjuk Purnama Kelana, adik Awang, untuk menjadi penggantinya.
Awang Kencana secara diam-diam mengetahui rencana itu dan sangat kecewa dengan keputusan ayahnya.
Awang kemudian menjebak Purnama, menfitnah Purnama telah membunuh Dapunta Mahawangsa.
Purnama kemudian ditangkap oleh Awang dan dijebloskan ke penjara.
Dengan dibantu oleh para tabib dan sahabat-sahabatnya, Purnama berhasil dibebaskan dan dihindarkan dari hukuman mati.
Kelompok pasukan Awang kemudian mengejar Purnama sampai ke pelosok hutan.
Purnama bahkan jatuh dari jurang yang tinggi sampai tercebur ke sungai sehingga dianggap mati oleh pasukan Awang.
Setelah meninggalnya Dapunta Hyang Mahawangsa, seratus hari kemudian, Awang dinobatkan sebagai raja di Kedatuan Bukit Jerai.
Awang memerintahkan untuk membasmi kelompok perampok Ki Goblek.
Mata-mata Awang Kencana berhasil mengetahui markas kelompok Ki Goblek.