Kelompok ini langsung mendapat ketenaran karena tindak kekerasan dan kebrutalan mereka di dunia kriminal.
Awalnya anggota geng ini terdiri dari berbagai usia, dari mulai 12 tahun hingga 30 tahun.
Namun organisasi ini kemudian merestruktur keanggotaan mereka dengan hierarki.
Beberapa anggotanya menjadi sangat kuat, seperti Thomas Gilbert yang kemudian dikenal sebagai Kevin Mooney.
Saat budaya geng pemuda mulai mengambil alih jalanan Birmingham, rivalitas pun akhirnya tak bisa terhindarkan.
Mooney dengan Peaky Blinders-nya kemudian menjadi entitas tunggal setelah menghasut semua geng kecil di Birmingham.
Berkat kemenangan ini, Peaky Blinders mulai beroperasi mencari keuntungan di Birmingham.
Peaky Blinders bahkan membayar kepolisian di Birmingham untuk tetap diam agar operasi mereka tak terganggu oleh hukum.
Selain dikenal karena strategi dan kebrutalannya, Peaky Blinders juga terkenal karena gaya berbusananya.
Para anggota Peaky Blinders mengadopsi gaya khas dengan ciri topi datar atau flat cap, sepatu kulit, rompi, jaket khusus, dan syal sutra.
Pada masa itu, gaya berpakaian Peaky Blinders sebagai geng kriminal dianggap hal baru yang semakin meninggikan namanya.
Kesimpulannya, serial Peaky Blinders merupakan sebuah cerita fiksi yang terinspirasi dari geng yang menguasai Small Heath Birmingham di abad ke-19.
Gaya berpakaian hingga metode penyerangan mereka juga disamakan dengan legenda dari Peaky Blinders.
Namun tim produksi menambahkan dramatisasi untuk konflik-konflik yang dihadirkan serta imajinasi terkait karakter-karakter di dalamnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.