JAKARTA, KOMPAS.com - Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seninya dalam media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.
Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dapat dibedakan menjadi seni rupa murni dan seni rupa terapan.
Proses penciptaan seni rupa murni lebih menitikberatkan pada ekspresi jiwa semata, misalnya lukisan.
Sementara seni rupa terpaan proses penciptaannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu misalnya seni kriya.
Dalam perkembangannya, seni rupa pun akhirnya terbagi ke dalam bermacam-macam aliran.
Aliran-aliran ini merupakan buah dari kreativitas yang terus berkembang dari tahun ke tahun.
Aliran seni rupa realisme adalah aliran yang menggambarkan objek dengan keadaan yang benar-benar nyata berdasarkan pandangan si seniman.
Ciri-ciri dari aliran realisme adalah penggambaran objek harus sangat diperhatikan dan detail.
Kebanyakan seniman dari aliran realisme mengambil objek-objek seperti manusia, hewan, atau hutan yang digambarkan dengan hidup.
Tokoh yang populer dengan aliran ini di antaranya adalah Charles Prancois, Fransisco de Goya, Honore Daumier, Gustove Corbert, Tarmizi, dan Basuki Abdullah.
Sesuai namanya, aliran ekspresionisme mencurahkan ekspresi yang dirasakan oleh pembuatnya baik dari imajinasi, batin, ataupun perasaan.
Ciri-ciri dari aliran ini adalah penggambaran objek lebih ditekankan pada ekspresi entah itu ketakutan, kekerasan, kesedihan, kemiskinan, atau ekspresi manusia lainnya.
Aliran ekspresionisme lebih banyak mengambil objek wajah manusia dengan ekspresinya.
Tokoh yang populer dalam aliran ekspresionisme di antaranya adalah Popo Iskandar, Srihadi Soedarsono, Vincent Van Gogh, Ernest Ludwig, Paul Gaugiuin, dan Karl Schmidt.
Aliran naturalisme adalah jenis aliran di mana dalam penggambarannya unsur natural lebih mendominasi.