Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kumpulan Cerpen Tentang Persahabatan, Hidupkan Kisah dengan Bestie Kamu

Kompas.com - 10/01/2023, 19:53 WIB
Ady Prawira Riandi,
Andika Aditia

Tim Redaksi

Oh, bahkan untuk tidak menghiraukan diriku sama sekali. Tentu saja, Revon sang cassanova yang notabenenya seorang ketua OSIS dan anak direktur terkenal pasti akan dipatuhi oleh semua warga sekolah. Tidak akan ada yang berani mencari masalah dengannya. Seringkali aku berpikir mengenai dua hal: Mengapa Revon begitu memusuhiku? Kapan aku dapat mempunyai teman?

Seperti biasa, aku sedang berada di kelas dan duduk di bangku paling pojok belakang. Ruangan kelas ini dipenuhi murid-murid yang saling mengobrol dan bercanda tawa, sementara aku hanya diam memperhatikan mereka. Bel telah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Ketika aku hampir saja memutuskan untuk tidur, mataku menangkap sosok guru yang memasuki ruangan kelas. Setelah ceramah panjang lebarnya, Miss Leina dengan wajah cerianya memberikan pengumuman.

"Hari ini, kelas kalian kedatangan murid baru."

Bertepatan dengan perkataan Miss Leina, sesosok cowok bertubuh jangkung memasuki kelas.

Banyak siswi yang berbisik-bisik mengenai cowok tersebut. Ia berdiri di depan papan tulis, dan senyumnya merekah.

"Halo, nama gue Axel. Pindahan dari SMA Evanthius karena pengen nyoba yang baru. Salam kenal."

Setelah beberapa siswi cewek yang genit dan centil itu bertanya seputar info pribadi Axel seperti.

"Pin BBM lo apa?"

"Udah punya pacar belum?"

Akhirnya, Miss Leina kembali berujar sebelum topik tersebut benar-benar melenceng.

"Axel, kamu boleh duduk di tempat kosong yang kamu mau."

Yang kutahu, setelah ucapan Miss Leina tersebut, cowok itu melangkah menghampiri bangku tepat di sampingku yang membuat seisi kelas bungkam.

"Hai, nama lo Shanisa Oktaviana ya? Gue panggil lo apa?"

Axel selalu saja berusaha mengobrol denganku, meski selalu ku akhiri dengan mengabaikannya atau pergi menjauhinya.

Jujur, aku sangat kasihan kepada murid baru itu jika ia harus berurusan dengan singa macam Revon. Tapi, kali ini ia menahan lenganku. "Yah, jangan kacangin mulu dong. Kenapa, sih? Gue ‘kan ganteng, kok muka lo kayak ngeliat setan?"

Entahlah, ia memang sangat pede. Aku hanya memutar bola mata malas, lalu akhirnya membalasnya.

"Lo gak usah deket-deket gue. Murid lain aja pada ngelihatin sinis," ucapku sekejam mungkin. Tampaknya ia belum menyerah, justru nyengir lebar.

"Wah, jahat banget. Gue tahu lo ada masalah sama dia, tapi gue gak peduli."

Aku mengangkat satu alis. Sepertinya, murid baru seperti dia nyari mati.

"Lo bisa ngomong gitu, sampe lo ketemu Revon beneran."

Aku menghempaskan tangannya dan pergi meninggalkannya dengan tatapan mengintimidasi dari murid di sekitarku. Baru saja aku melangkah ke toilet, seseorang menahan bahuku dan mendorong tubuhku ke dinding tembok dengan keras. Aku meringis kesakitan, lalu berusaha melihat siapa gerangan orang yang melakukan hal ini kepadaku. Revon, as usual.

Cowok itu menyeringai, tatapannya membunuh. "Gue denger, lo deketin Axel ya? Lo minta gue keluarin dari sekolah ini, huh?" ia memberi jeda. "Udah baik dikasih beasiswa, malah ngelunjak."

Ia menggertakku dengan keras. Aku hanya bisa memejamkan mata, kekuasannya di sekolah ini memang bagaikan segalanya. Aku tidak dapat berbuat apa-apa, karena aku memang bukanlah siapa-siapa. Namun di saat itu juga, Axel datang.

Ia membelaku, dan menentang segala perkataan Revon. Yang membuatku bingung adalah ketika Revon tidak mengancam Axel sama sekali dan hanya membalas ucapan Axel dengan dingin.

Aku tidak tahu apa yang terjadi di antara mereka. Yang ku tahu, semenjak kejadian itu aku mempunyai sahabat baru, Axel. Semenjak itu pula, aku tidak lagi merasa kesepian dan Revon tidak lagi menggangguku.

Entahlah, cerita ini mungkin sudah selesai namun kehidupanku akan terus berlanjut. Aku tidak tahu apakah akan terjadi hal-hal lain, namun aku tahu bahwa sahabat yang kini ku miliki akan selalu, selalu ada disampingku. Ini tanggal 11 Januari. Namaku Shanisa Oktaviana, dan kini kehidupan di sekolahku telah dihiasi oleh warna.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau