Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Yati Pesek: Seniman Serba Bisa Legendaris dari Yogyakarta

Kompas.com - 06/12/2024, 14:40 WIB
Andika Aditia

Penulis

Yati Pesek lahir dari pasangan Sujito dan Sujilah. Ayahnya merupakan seorang pengrawit dan ibunya adalah seorang penari. Keduanya merupakan pemain wayang orang.

Selain belajar menari dari ibunya, Yati Pesek juga belajar secara pada R. M. Joko Daulat, seorang guru tari dari Konservatori Karawitan Surakarta, dan juga mempelajarinya secara kelompok pada seorang guru tari dari Yogyakarta yang bernama Basuki Koeswaraga.

Yati Pesek terus aktif melestarikan budaya lokal melalui berbagai pertunjukan seni, baik di panggung nasional maupun internasional.

Yati Pesek menikah dengan pria bernama Sumaryo yang merupakan seorang dalang. Sumaryo telah berpulang pada tahun 2016.

Dari pernikahan ini Yati Pesek dikaruniai 5 anak, 2 di antaranya sudah meninggal serta 10 cucu.

Pengaruh dan Warisan Yati Pesek

Sebagai pelawak perempuan, Yati Pesek menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda, terutama perempuan, untuk menekuni dunia seni dan komedi. Karier panjangnya menunjukkan dedikasi dan kecintaannya terhadap dunia hiburan Indonesia.

Hingga kini, Yati Pesek masih aktif menghibur masyarakat Indonesia, membuktikan bahwa humor adalah bahasa universal yang dapat menyatukan berbagai lapisan masyarakat.

Yati Pesek tercatat mendirikan beberapa padepokan dan kelompok seni budaya, di antaranya;

  • Padhepokan Seni Endah Suryatiningrum (2005)
  • Ketoprak Kartini Mataram (2007)
  • Wayang Orang Tresno Budaya (2009)
  • Program Reguler Padhepokan Karang Tumaritis (sejak 2008)

Daftar Penghargaan Yati Pesek:

Dedikasi dan kontribusi sungguh-sungguh Yati Pesek lebih dari separuh abad telah membuatnya diberi banyak penghargaan, di antaranya;

  • Penghargaan Adinugraha TATV (2008)
  • Women Actulization dari ASMI Santa Maria Yogyakarta (2009)
  • Gelar Kehormatan dari Kraton Surakarta (2009)
  • Anugerah Budaya dari Gubernur DIY (2013)
  • Penghargaan Anugrah UNY Kencana (2014)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau