"Itu (trompet) bisa dimainkan secara brilian dengan kesenangan sekaligus bisa dimainkan secara melankolis dengan kesedihan. Spektrum emosinya sangat cepat," tutur Botti dalam wawancara di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Minggu (6/3/2016).
Menurut pemusik yang berkarier sejak 1995 itu, sangat sulit untuk mendapatkan suara senada trompet dari denting piano sekalipun. Ia menambahkan, nada yang dihasilkan trompet sangat jujur.
"Maksud saya, semua orang bisa memainkan piano, tetapi trompet sangat berhubungan langsung dengan suara manusia. Jadi bisa langsung dikenali. Saya suka itu dari trompet," ujarnya.
Lain pula dengan saksofon, lanjut dia, "Saksofon itu lebih ke kegembiraan, kebahagiaan. Sangat sulit bagi saksofon untuk sampai pada (suara) kesedihan yang mutlak. Tetapi trompet bisa melakukannya. Saya suka," kata Botti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.