Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Soekarno Menggelitik Bengkulu...

Kompas.com - 13/12/2013, 06:59 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Pemutaran Film Soekarno besutan sutradara Hanung Bramantyo disambut antusias di beberapa daerah, termasuk Bengkulu. Meski demikian, sejumlah film ini pun menuai sejumput kritik.

Lokasi pengambilan gambar, adalah salah satu yang mendapat banyak kritik dari film ini.
"Sayangnya setting (pengambilan gambar, red) Bengkulu tidak di Bengkulu melainkan di Jogjakarta, mungkin kalau bener-bener di Bengkulu akan lebih terasa 'greget' nya," ujar salah seorang warga Bengkulu Sofian Rafflesia di laman jejaring sosial Facebook, Kamis (12/12/2013).

Sebelum menuliskan kritik itu, Sofian mengatakan, "Porsi Bengkulu di film Soekarno cukup besar, anak Bengkulu wajib nonton deh bagaimana kisah perjuangan Bung Karno ketika diasingkan di Bengkulu."

Sofian pun menyebutkan deretan lokasi di Bengkulu yang masuk dalam film berdurasi 2 jam itu. Di antaranya, rumah Bung Karno selama menjalani pengasingan, rumah Fatmawati, Pasar Bengkulu, dan Pantai Panjang.

Komentar senada dilontarkan pula oleh pengguna lain jejaring sosial Facebook, Rodi Rhay. "Bahasa bengkulu-nya kurang pas. Seharusnya sutradara survei dulu dengan orang bengkulu asli bahasa bengkulu yang benar..."

Rodi pun menyayangkan lokasi pengambilan gambar untuk menggambarkan Bengkulu justru dilakukan di luar kota itu. Lokasi pengambilan gambar dan penggunaan bahasa lokal yang tak pas, menurut dia membuat beberapa adegan dalam film tersebut terasa kurang pas.

Menurut pemilik akun "Ganti Namo Jadi Pengendara Lusuh", logat yang dipakai dalam percakapan film itu adalah logat minang. Sementara akun lain menyayangkan cerita film yang seharusnya kuat malah digarap dengan memunculkan kesan kualitas sinetron. "Penuh konflik," tulis Medy Saragih.

Meski demikian banyak warga Bengkulu menilai film Soekarno cukup membakar rasa kebangsaan dan nasionalisme. Pada awal pemutaran film, para penonton bahkan diajak bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com