"Kami pakai tujuh parameter. Alat itu, dalam tempo lima menit, (jenis narkotika) sudah bisa terdeteksi, dan terbukti, (jenis narkotika yang) terduga konsumsi akan terlihat. Di situ sudah jelas," ujar Kepala Humas BNN Sumirat Dwiyanto dalam jumpa pers di Kantor BNNP DKI Jakarta, Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (12/5/2014).
Paling lambat, BNNP DKI Jakarta akan mengumumkan jenis narkotika yang dikonsumsi oleh YR pada Selasa (13/5/2014).
"Kita tunggu besoklah. Ini kan masih didalami," tekan Sumirat.
Lanjut Sumirat, pihak BNNP DKI Jakarta dan BNN harus berhati-hati dalam melakukan penyidikan.
"Dalam hal penyidikan narkotika, petugas BNN punya waktu 3 x 24 jam. Sedang dilakukan pemeriksaan secara mendalam. Kita sama-sama bersabar. Jangan sampai sudah kita sebutkan, ternyata hasilnya lain," ujar Sumirat.
YR terjaring razia narkotika yang diadakan oleh BNNP DKI Jakarta, yang antara lain bekerja sama dengan pihak TNI dan Dinas Pariwisata. Pada Minggu dini hari itu, BNNP DKI Jakarta melakukan razia di dua tempat hiburan malam di Kemang Selatan, yaitu Venue dan Neo Amor. Dalam razia di dua tempat tersebut, pihak berwajib melakukan tes urine terhadap kira-kira 120 pengunjung secara acak. Dari jumlah itu, 13 orang, termasuk YR, terindikasi mengonsumsi narkotika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.