Lamb of God Obati Rindu Metalhead di Jakarta

Sebagai penampil utama yang ditunggu dalam Hammersonic tahun ini, band yang terbentuk sejak 1994 tersebut segera menggeber dua lagu dari album Resolution, yakni "Desolation" dan "Ghost Walking".

Seketika, penonton menjadi liar, histeris sambil berteriak, headbang (gerakan menganggukkan kepala secara intens, red), dan bernyanyi bersama dalam lingkaran moshpit.

"Apa kabar Jakarta? Sudah enam tahun sejak kami terakhir bermain di sini, dan kami sekarang kembali," sapa vokalis Lamb of God, Randy Blythe yang diikuti suara riuh rendah para metalhead.

Cukup basa-basinya, "Ruin" dan "Walk with Me in Hell" langsung 'dimuntahkan' band yang telah menelurkan tujuh album ini. Lagi-lagi penonton yang hampir semuanya berbaju hitam di Hammersonic kembali menggila dalam moshpit.

Meski tanah becek karena diguyur hujan, penonton tidak terlalu memedulikannya, mereka tetap ber-moshing ria. "Hati-hati dalam moshpit, jika teman kalian terjatuh, bantu dia karena kita disini untuk bersenang-senang bersama," imbau Randy.

Lagu-lagu klasik dari band dengan formasi Randy, Mark Morton (gitar), John Campbell (bas), Willie Adler (gitar), dan Chris Adler (drum) ini tak hilang dari susunan repertoar mereka. "Set To Fail", "Hourglass", "Now You've Got Something To Die For", "Contractor", dan "Laid To Rest" pun meraung.

"Saya tidak peduli kalian berasal dari Jakarta atau Bali, ataupun dari luar Indonesia. Kalian di sini sekarang bersama Lamb of God. Ayo buat moshpit yang besar dan liar," teriak Randy sebelum memulai lagu pamungkas mereka "Black Label".

"Terima kasih Jakarta. Kalian luar biasa," ujar Randy mengakhiri penampilan Lamb of God yang diikuti oleh teriakan penonton.

Setelah itu tampak kembang api melesat ke atas langit dan wajah-wajah puas nampak di antara para penonton yang datang. Lamb of God benar-benar mengobati rasa rindu para penggemarnya di Magnitude Hammersonic Festival 2015.