JAKARTA, KOMPAS.com -- Kelompok a capella Jamaica Cafe, yang sudah berumur 24 tahun, biasa menyajikan nyanyian-nyanyian mereka dengan bumbu canda. Menurut mereka, awalnya mereka malah terlalu serius ketika manggung.
"Tahun 1996 itu kami main di kafe. Nah, di kafe itu lah yang membentuk kami. Jadi, konsep awal bernyanyi lagu serius, lalu kami mengolahnya jadi bercanda," ujar Enriko "Iko" Simangunsong, salah seorang personel Jamaica Cafe, kepada Kompas.com, sesudah tampil dalam pertunjukan Bentara Pentas Musik, di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (12/5/2015) malam.
Menyanyi berbumbu canda, bagi grup yang beranggota Prihartono "Anton" Mirzaputra (bariton 1, falsetto, perkusi), Michael "Biyik" da Lopez (bariton 2), Enriko "Iko" Simangunsong (tenor 2), Pambudi "Bayu" Bayuseno (bas), dan Tito (bariton 3, falsetto, terompet) ini lantas menjadi kebiasaan ketika mereka manggung.
"Jadi keterusan nih sampai sekarang," timpal Biyik.
Namun, Anton menekankan, mereka tak sengaja untuk melucu di pentas."Itu spontanitas saja," ujar Anton.
Pada penampilan mereka dalam Bentara Pentas Musik, Jamaica Cafe tak jarang mengocok perut para penonton ketika mereka membawakan lagu dengan bumbu canda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.