Limbad Terancam Hukuman Tujuh Tahun Penjara

"Artinya, ada perpindahan mobil. Ada barang yang berpindah, tentunya Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Susetio Cahyadi kepada wartawan di Mapolres Jakarta Utara, Senin (5/10/2015).

Untuk membuktikan apakah benar Limbad bersalah atau tidak, pesulap yang dikenal tak pernah berbicara itu diperiksa sebagai terlapor pada hari ini. Namun, sejak tiba di Mapolres Jakarta Utara pukul 13.44 WIB siang tadi, hingga kini, Limbad dan rekannya Linda yang juga terlapor masih menjalani pemeriksaan.

Menurut Susetio, meski sudah sekitar empat jam memeriksa Limbad, pihaknya belum memperoleh kesimpulan. "Pemeriksaan berjalan 70 persen, baik saudari LD dan saudara L berdua sangat kooperatif dan didampingi penasihat hukum. Namun, kami belum tahu siapa berbuat apa dan pertanggungjawabannya apa," ucapnya.

Ia mengatakan, polisi tak ingin terburu-buru menyimpulkan pihak yang bersalah karena hukum harus adil bagi pelapor maupun yang terlapor. "Biarkan proses ini jalan dulu untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk masalah ini. Yang jelas kita sebagai aparat hukum memproses hukum secara profesional," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Ibrahim melalui sopirnya, Roy Gembira, melaporkan Limbad dan dua rekan perempuannya ke polisi dengan tuduhan pencurian mobil pada 24 September 2015. Pada malam kejadian sekitar pukul 20.00 WIB, Roy meninggalkan kunci mobil di kediaman Ibrahim di Apartemen French Walk Tower Lourdes Garden, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Tiga jam kemudian, Limbad bersama dua rekannya disebut mendatangi unit apartemen Ibrahim yang saat itu dijaga seorang pembantu. Dalam bukti rekaman closed circuit television (CCTV), seorang pria mirip Limbad terekam sedang berada di dalam lift apartemen tersebut pada waktu yang sama.