Endah N Rhesa Kolaborasi Antarpulau

JAKARTA, KOMPAS.com - Duo pop akustik Endah N Rhesa seperti mendapat mitra yang tepat untuk berbagi panggung. Sejak Maret lalu, pasangan suami-istri ini bersekutu dengan trio asal Bali, Dialog Dini Hari. Persekutuan mereka diberi nama DDHEAR.

"Kami merasa saling kenal satu sama lain sehingga bisa menghasilkan karya yang nyambung," ujar Endah Widiastuti, pemain gitar dan penyanyi di Jakarta, Rabu (15/6). Kolaborasi DDHEAR itu meluncurkan mini album berjudul Parahita berisi empat lagu pada 7 April lalu. Peluncurannya ditandai dengan konser besar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Peleburan DDHEAR itu membuat musik Endah N Rhesa jadi lebih ramai. Betapa tidak, DDHEAR punya dua vokalis, dua gitaris, dan dua pemain bas. Lebih istimewa lagi, musik Endah N Rhesa kini diimbuhi drum. "Selama sembilan tahun kami enggak pernah pakai drum," kata Rhesa Aditya, pemain bas.

Mini album Parahita memuat dua lagu anyar hasil kolaborasi, yaitu "Jangan Berhenti Engkau Bernyanyi" dan "Terang, Berpijar Harapan". Dua lagu lainnya lagu lama milik masing-masing, yaitu "Temui Diri" dan "Wish You were Here".

Dialog Dini Hari adalah trio yang juga bermain akustik. Mereka beranggotakan Dadang S Pranoto (gitar dan vokal), Brozio Orah (drum), dan Denny Surya (drum). Ketiganya bermukim di Bali, sementara Endah dan Rhesa di Jakarta.

"Itulah masalah kami selama ini: urusan tiket untuk bolak-balik Jakarta atau Bali kalau mau ketemuan. Jadi, kalau punya konsep, biasanya kami bicarakan dulu lewat aplikasi obrolan," ujar Rhesa. (HEI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 Juni 2016, di halaman 32 dengan judul "Kolaborasi Antarpulau".