Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Animator Rini Sugianto Ikut Garap "Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadows"

Kompas.com - 03/07/2016, 22:56 WIB

ORANGE COUNTY, KOMPAS.com -- Animator Indonesia Rini Sugianto kembali berkarya lewat film animasi Hollywood Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadows, garapan sutradara David Green.

Sebelumnya, animator yang kini bermukim di Orange County, California, AS, ini juga terlibat dalam penggarapan film Teenage Mutant Ninja Turtles pertama pada 2014.

"Kebanyakan kali ini justru saya (yang menggerakkan karakter) Mickey (Michaelangelo), yang merupakan karakter yang hebat, karakter yang lucu. Beberapa animasi saya buat yang sudah nonton itu shot-nya pas mereka di pesawat, waktu pesawatnya jatuh. Sama beberapa shot (ketika) Mickey terbang dengan skateboard, sama di (bagian akhirnya)," papar lulusan S2 dari Academy of Art di San Francisco jurusan animasi ini.

Rini, yang pada waktu itu masih bekerja di perusahaan efek visual, Industrial Light and Magic di San Francisco, membutuhkan waktu kira-kira empat bulan untuk menggarap animasi film tersebut.

Ia dan sejumlah animator lain yang terpilih mulai mengerjakan animasi yang menampilkan karakter-karakter kura-kura ninja legendaris itu pada November 2015.

"Kalau kita akrab dengan kartun zaman dahulu, ini musuh Ninja Turtle yang lumayan terkenal. Jadi, ada Rocksteady, Bebop, Krang, jadi karakternya menarik sekali," kata animator yang pernah bekerja di perusahaan WETA Digital milik sutradara Lord of The Rings, Peter Jackson, di Selandia Baru, ini.

Dalam menggarap animasi film Hollywood kali ini, Rini ditantang untuk bisa menggarap animasi yang tidak kalah bagusnya dengan film Teenage Mutant Ninja Turtles yang pertama.

"Karena memang ini sekuel, biasanya memang sangat susah untuk membuat sequel yang baik, yang bagus dan tetap membuat penontonnya tertarik. Tapi dengan adanya karakter-karakter yang baru ini, penontonnya juga sebelum mulai dari trailer juga sudah sangat antusias dengan keluarnya film ini," ujarnya.

Proses penggarapan animasi film kali ini ternyata memakan jauh lebih banyak waktu karena beberapa karakternya belum pernah digambar dalam bentuk tiga dimensi.

"Jadi 2D sudah ada. Sebelumnya sudah ada yang pernah membuat ulang, tapi di 3D belum ada. Jadi, sutradaranya harus mulai (dari awal) lagi. Ini mau ditampilkannya seperti apa? Bentuknya seperti apa? Karena dari gambar ke 3D akan berubah. Enggak bisa diterapkan secara zero to zero. Harus ada perubahan yang bikin menarik dan pas di live action-nya," ujar alumnus Universitas Parahyangan, Bandung, jurusan arsitektur ini.

Selain menggerakkan karakter dalam film kali ini, Rini juga diberi tanggung jawab untuk mengerjakan tugas tambahan yang berbeda ketika menggarap proyek film-film Hollywood sebelumnya.

Teenage Mutant Ninja Turtles muncul untuk kali pertama pada akhir 1980-an.

Sejak itu, karakter-karakternya mulai melejit melalui berbagai film dan komik.

Bisa ikut menggarap film ini bagaikan sebuah nostalgia bagi Rini.

"Dulu pas masih kecil suka nonton ya, soalnya kan itu lumayan terkenal di Indonesia, lumayan popular. Jadi lucunya sekarang jadi animator malah kayak mengunjungi masa-masa kecil," kata Rini sambil tertawa.

Setelah ikut menggarap Teenage Mutant Ninja Turtles, kini Rini punya pekerjaan baru di perusahaan Pixomondo di Los Angeles.

"Sekarang mengerjakan justru untuk TV show. Belum bisa bilang nama proyeknya apa, tapi hint-nya (berhubungan dengan) zombie," ucap perempuan yang juga membuka kelas animasi daring, FlashFrame Workshop, yang pertama di Indonesia ini. (Dhania Iman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com