Trinity: Indonesia Darurat Membaca dan Menulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penulis buku Trinity mengungkapkan keprihatinannya akan dunia literasi Indonesia. Menurut dia, negara ini sekarang dalam kondisi darurat baca-tulis.

"Indonesia itu darurat menulis dan membaca. Apalagi generasi sekarang enggak mau baca artikel panjang, gampang percaya hoax," ungkapnya saat ditemui di acara bedah buku "The Nekad Traveler" di Atrium Stage Plaza Semanggi, Jakarta, Jumat (17/3/2017).

Bagi Trinity, buku adalah jendela dunia. Dengan membaca, ia bisa mendapatkan beragam informasi dan pengetahuan.

[Baca: Maudy Ayunda Disebut Mirip Trinity]

Trinity berujar, jika ingin menjadi penulis sukses, tentu harus banyak membaca.

"Penulis yang baik tuh yang suka baca. Bisa dikatakan, semua penulis adalah pembaca, tapi belum tentu aemua pembaca adalah penulis," kata wanita yang hobi jalan-jalan ini.

Ia pun memberikan kiat kepada mereka yang ingin menjadi penulis sukses. Trinity menekankan bahwa konsistensi adalah kunci utama.

"Misalnya, udah keluarin buku, terus enggak nulis lama. Punya blog, terus nulisnya dua bulan sekali. Kalau udah bosen, tinggalin," paparnya.

Rajin observasi juga menjadi poin penting lain yang bisa mendukung karier kepenulisannya. Sama seperti dirinya yang rutin menulis blog soal perjalanannya keliling dunia.

Mulai menulis cerita-cerita pendek di blog sejak 2005, ia pun digandeng penerbit untuk membuat buku pada 2007. Tak disangka 10 tahun kemudian, bukunya diadaptasi ke dalam film berjudul Trinity, The Nekad Traveler.