Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roy Marten: Ada Hikmah Setelah Dipenjara atau Direhabilitasi

Kompas.com - 23/07/2017, 09:48 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Aktor senior Roy Marten (65) meminta kepada para pesohor hiburan yang terjerat narkoba untuk becermin pada pengalaman Roy.

Roy dua kali tersandung kasus narkoba.

Ayah pembawa acara dan artis peran Gading Marten ini mengatakan bahwa hukuman penjara atau rehabilitasi akan membuat para pengguna narkoba itu berhenti menyentuh zat-zat terlarang tersebut. Hal itu dialami olehnya.

"Menurut saya, setelah ketangkep ini, mereka akan berhenti. Harus dilihat hikmahnya, saya ketangkep dua kali, saya berhenti. Kalau enggak ketangkep, mungkin enggak begini," ujar Roy ketika ditemui di Hotel Nam, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Sabtu (22/7/2017) malam.

"Pasti ada kesusahan, pasti ada kesedihan, tapi ada hikmah dengan ketangkep ini, bisa berhenti," tekannya.

Baca juga: Roy Marten: Jangan Kumpul dengan Pemakai Narkoba

Sebagai mantan pengguna narkoba, Roy sangat prihatin melihat orang-orang, terutama rekan-rekan seprofesinya, tetap saja mengonsumsi narkoba.

"Beberapa hari ini banyak yang ketangkep, adik-adik kita, anak-anak kita, artis-artis muda tertangkap narkoba, kita harus prihatin. Mudah-mudahan dengan peristiwa ini mereka bisa sadar," ucapnya.

Baca juga: Roy Marten: Jangan Sampai Tiga Kali

Menurut Roy, nasihat saja tak akan cukup untuk menyadarkan para pemakai narkoba. Ia setuju harus ada tindakan tegas dari pihak-pihak berwajib terkait.

"Kalau yang belum pernah pakai, agak mudah kasih nasihatnya. 'Jangan pakai, hindari narkoba,' selesai. Masalahnya, kalau yang sudah pakai, enggak gampang nasehati. Mereka enggak butuh nasihat. Waktu saya pakai, saya juga tidak butuh nasihat," ujarnya.

"Jadi, memang ada upaya luar biasa yang bisa menggantikan kemauan kita untuk pakai narkoba. Saya apresiasi kepolisian dan BNN (Badan Narkotika Nasional), yang luar biasa. Ada ratusan bandar ditangkap. Tapi, kita lihat bahwa gelombangnya belum berhenti," tekannya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com