JAKARTA, KOMPAS.com - Aktris senior Christine Hakim merasa bersyukur mentornya dalam perfilman, mendiang sutradara Teguh Karya, tak sempat merasakan zaman sekarang.
Ia mengatakan itu ketika ditanya jika berandai-andai Teguh Karya masih hidup sampai sekarang, bagaimana kira-kira kondisi perfilman Indonesia.
"Saya bersyukur Pak Teguh tidak hidup di zaman ini," ujar Christine usai diskusi "Setelah Teguh Karya" di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Christine mengatakan salah satu pemicu sakitnya Teguh Karya adalah peristiwa kerusuhan 1998.
"Karena saya melihat sekarang masalah keberagaman semakin apa ya, dulu saja yang memicu beliau sakit adalah peristiwa 98. Walaupun dalam bentuk yang berbeda contohnya di saat pilkada, saya tidak terbayang kalau Pak Teguh masih hidup, apa tekanan yang dia rasakan," ujarnya.
[Baca juga: Kata Slamet Rahardjo, Teguh Karya Juga Pernah Bodoh Bikin Film ]
Terlepas soal garis keturunan seorang Teguh Karya, Christine menegaskan bahwa peraih enam Piala Citra Sutradara Terbaik itu figur yang punya kontribusi besar dalam perfilman Indonesia.
"Yang jelas dia sudah memengaruhi bangsa negara dan masyarakat luas melalui seni budaya. Dan saya adalah salah satu produk dari bimbingan beliau dan itulah yang saya bersyukur bahwa beliau sudah tidak ada saat ini," ujar Christine.
[Baca juga: Peraih Lifetime Achivement FFI 2015 Kenang Pertengkaran dengan Teguh Karya]
"Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran karena betapa ruginya kalau kita mempermasalahkan keberagaman. Semoga kita bisa lebih bijak menyikapi keberagaman kita ini agar buat saya, orang seperti Teguh Karya dan lainnya tidak akan ada lagi seperti itu," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.