YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Terbentuk di era 2000-an, band PADI tetap bisa dinikmati generasi milenial khususnya yang ada di Kota Yogyakarta.
Hal itu dikatakan pentolan band PADI pada konferensi pers yang digelar di Hotel Horison Ultima Riss, Jalan Growongan Kdiul, Kota Yogyakarta, Jumat (24/11/2017) malam.
Hal itu menyusul Padi bakal tampil dalam perhelatan Authenticity Fest 2017 yang digelar di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, Sabtu (25/11/2017).
"Salah satu contoh waktu di Kota Bandung. Banyak kalanangan milenial yang bisa menikmati. Waktu meet and greet juga banyak anak-anak muda yang masuk kategori milenial," kata Piyu.
Band yang kini menggunakan nama PADI Reborn itu bakal tampil dalam perhelatan Authenticity Fest 2017 yang digelar di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, Sabtu (25/11/2017).
Piyu mengatakan, musik PADI tak mengenal generasi, bahkan bisa dibilang lintas generasi, Sebab, ia dan teman-temannya sudah melewati banyak proses ketika melahirkan karya sampai vakum selama tujuh tahun.
"Waktu kami baru memulai mereka (generasi milenial) ini baru lahir atau berusia balita. Tapi ternyata mereka mereka bisa mengetahui lagu kami dari Youtube. Karena itu saya pikir gap itu bisa dilewati," kata Piyu.
"Dan saya pernah bilang ke Sobat Padi, ketika mereka sudah punya anak, maka anaknya itu yang meneruskan cintanya ke kami dan bisa mendengarkan musik kami," ujar Piyu menambahkan.
Piyu mengakui, musikalitas generasi milenial memang sangat unik menyusul lebih suka berkutat dengan gadget dan media sosial. Hal itu pula yang membedakan musikalitas generasi era 2000-an dengan generasi milenal.
Ia mencontohkan, ada seorang pemuda yang mampu membuat musik melalui google translate dalam hitungan menit. Lagu ciptaannya itu pun menjadi viral dan terkenal di dunia maya.
Sementara PADI, kata dia, melewati berbagai proses untuk bisa menghasilkan musik. Ia menyebut, Padi mengawali karier di belantika musik mulai dari era analog sampai teknologi rekaman digital.
"Kami sebagi generasi yang berbeda punya keyakinan untuk mempertahankan konten. Bagaimana cara buat perfect konten, bagaimana buat musik yang bagus indah, jadi bukan hanya numpang lewat," kata Piyu.
Baca juga : Padi Reborn Tampil di Yogyakarta, Panitia Siapkan Pawang Cegah Hujan
"Sempat kami juga lihat di kantor Google. Ada kutipan kamu bisa terkenal dalam waktu sedetik tapi juga bisa langsung dilupakan. Insya Allah PADI enggak seperti itu, karena tujuh tahun masih ditunggu dan itu yang buat kami semangat dan membuat kami untuk terus membuat musik yang berkualtias," tutur Piyu.
Terkait dengan rilis album atau single lagu, Piyu enggan membeberkannya secara rinci. Namun ia memastikan Padi Reborn bakal merilis single lagu dan album dalam waktu dekat ini.
"Sekarang kita fokus konser dulu. ibaratnya kami mau rekonsiliasi dulu dengan sobat dan penggemar baru. Soalnya lagu kami itu tidak bisa sekali denger perlu waktu jadi tunggu saja," kata Piyu.
Baca juga : Dari Bandung, PADI Reborn Bakal Temui Penggemarnya di Yogyakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.