Konser di Gedung Eks Pabrik Gula Colomadu, David Foster Merasa Takjub

SOLO, KOMPAS.com - Komposer kenamaan David Foster merasa takjub bisa menggelar konser di De Tjolomadoe (eks pabrik gula) di Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (24/3/2018).

"Saya sangat merasa takjub bisa bermain di sini. Apalagi tempat ini dahulunya merupakan pabrik terbesar penyuplai gula kedua di dunia saat itu," kata David saat menggelar jumpa pers di aula De Tjolomadoe, Sabtu (24/3/2018).

Dalam pertunjukan bertajuk Hitman David Foster and Friends malam ini, Foster menggandeng penyanyi internasional Brian McKnight dan empat penyanyi Indonesia, yakni Anggun C Sasmi, Dira Sugandi, Sandy Sandhoro dan Yura Yunita. 

David mengaku tertarik menggelar konser di De Tjolomadoe karena lokasinya yang menarik dan bersejarah. 

Ia menambahkan, tampil di tempat bersejarah juga pernah dilakoninya di beberapa tempat di Amerika dan Eropa. Kendati demikian, ia merasa konser yang paling berkesan ada di Indonesia.

Apalagi sebelumnya, David sudah sering menggelar konser di beberapa kota di negara ini.

Anggun C Sasmi mengaku kaget saat mendapat tawaran manggung di De Tjolomadoe. Setahu dia, lokasi ini dahulunya dikenal sebagai pabrik gula.

Baca juga : Brian McKnight dan David Foster Bernostalgia dengan After The Love Has Gone

"Terus terang saat mendapatkan tawaran manggung di Colomadu saya kira salah karena ini dulunya pabrik. Tetapi katanya saat ini pabrik ini sudah disulap jadi satu tempat kultural. Dan buat aku ini sangat menarik sekali," jelas Anggun.

Bagi Anggun kesempatan ini akan menjadi pengalamannya tampil di tempat yang bersejarah. Tak hanya itu, keberadaan De Tjolomadoe juga dianggap bisa menginspirasi daerah lain untuk membuat hal yang sama.

"Bisa jadi investor lain juga terdorong menyulap gedung-gedung lainnya," kata Anggun.

CEO Rajawali Indonesia Anas Syahrul Alimi selaku promotor menyatakan bahwa tak sulit untuk meyakinkan penyanyi sekaliber David Foster untuk manggung di tempat yang pernah mangkrak puluhan tahun.

Salah satunya dengan menjelaskan lokasi konser merupakan bekas pabrik gula yang sudah disulap menjadi tempat nyaman berkesenian.

"Kami meyakinkan David tempat ini punya sejarah bekas pabrik gula dan diubah menjadi tempat yang nyaman untuk berkesenian hingga dapat menggelar konser internasional. Setelah mendengarkan penjelasan itu akhirnya ia mau," kata Anas.