JAKARTA, KOMPAS.com -- Seorang sahabat mendiang Pretty Asmara, Ade Nurul, menyebut bahwa pemain sinetron Saras 008 itu beberapa bulan terakhir punya beban pikiran.
Pretty merasa tak bersalah, sementara vonis enam tahun penjara dari pengadilan sudah jatuh pada Maret 2018 untuk kasus penyalahgunaan narkoba.
"Mungkin depresi, udah pasti lah ya depresi, dengan ganti tempat (pindah-pindah rumah sakit) terus, dengan putusan yang seperti itu. Ya, dia depresi banget," tutur Ade di Rumah Sakit (RS) Pengayoman Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (4/11/2018).
Baca juga: Sahabat: Keluarga Ingin Pretty Asmara Dimakamkan di Kampung Halamannya
Pretty Asmara meninggal dunia di RS Pengayoman Cipinang pada Minggu pukul 06.00 WIB.
Ade menerangkan bahwa, sebelum tutup usia, sahabatnya itu beberapa kali masuk keluar rumah sakit karena gangguan pada lambung.
Ia berpindah-pindah rumah sakit, dari RSIA Bunda Aliyah ke RS Polri lalu terakhir ke RS Pengayoman Cipinang.
"Walaupun enggak diperlihatkan ke kami, tapi ya aku tahu dia pasti sangat depresi, sehingga mungkin itu juga kali pemicunya (gangguan kesehatannya)," ujar Ade.
Baca juga: Berat Badan Pretty Asmara Turun 40 Kilogram Sebelum Meninggal
Pretty Asmara ditangkap bersama tujuh rekannya di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 15 Juli 2017, karena dugaan penyalahgunaan narkotika.
Ketika ditangkap, Pretty mengaku dijebak oleh pria bernama Alvin.
"Saya dijebak, saya dijebak, saya tidak mengedarkan, saya dijebak," ucap Pretty di Mapolda Metro Jaya, pada 18 Juli 2018.
Baca juga: Sampai Napas Terakhir, Pretty Asmara Berkukuh Tak Bersalah
Ia juga membantah telah dua tahun menjadi penghubung bandar narkotika dengan kalangan artis dan berkukuh tak bersalah hingga embusan napas terakhirnya pada Minggu (4/11/2018) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.