JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mulai jatuh sakit, pada tanggal 21 Desember 2018, almarhum Dian Pramana Poetra tetap memaksakan diri untuk manggung di Banyuwangi bersama rekannya, Deddy Dhukun.
"Kekeuh pengin berangkat walaupun kondisinya lemah. Dia pikir kan sudah signed kontrak. Itu kan mungkin takutnya nanti dibilang bohong lah, sakit atau gimana. Dia kan kalau bilangnya kerja ya kerja, walaupun sakit jadinya dipaksain," kata istri Dian, Iin Indy di Pemakaman Wakaf Masjid Ibadur Raya, Kelapa Dua, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (28/12/2018).
Kepada wartawan Deddy Dhukun, rekan duetnya, mengungkap bagaimana akhirnya Dian tetap ikut ke Banyuwangi, meski akhirnya tak bisa ikut manggung.
Baca juga: Mengeluh Sakit, Dian Pramana Poetra Tak Pernah Mau Dibawa ke Dokter
"Iya waktu itu sama saya di Banyuwangi, itu terakhir. Di Banyuwangi dia enggak kuat manggung. Karena di airport Cengkareng tuh dia sudah lemas kakinya, dia minta kursi roda, ditenteng dua orang ke atas (pesawat)," ungkap Deddy.
"Pagi gelisah terus, sampai besoknya kita show kita pamit, 'Om Dian kita pamit ya tolong doain, Om Dian di hotel saja enggak apa-apa. Trus pulang saya laporan, 'Om sukses Om banyak yang nyanyiin lagu kita," imbuh Deddy.
Sapai akhirnya setibanya di Jakarta pada 23 Desember 2018, Dian langsung dilarikan ke rumah sakit di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Dian akhirnya meninggal dunia pada Kamis (27/12/2018) pukul 20.05 WIB. Pelantun "Biru" itu meninggal setelah didiagnosa menderita penyakit kanker darah stadium IV.
Baca juga: Perasaan Deddy Dhukun Hancur Saat Tahu Dian Pramana Poetra Meninggal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.