"Nightingales itu burung yang bernyanyi. Tapi yang ia nyanyikan itu sebenarnya lagu-lagu yang blue, lagu sendu. Ia menyanyikan hidupnya," kata Monita.
Monita percaya, cara orang bernyanyi atau bermain musik itu dipengaruhi oleh pengalaman hidup masing-masing. Demikian juga awak band Nightingales datang dengan kisah hidup mereka yang lalu disatukan dalam band.
The Nightingales berawak Yoseph Sitompul pada piano, Chaka Priambudi (bas), Jessi Mates (drum), Ricad Hutapea (flute/saksofon), dan Gerald Situmorang (gitar). Mereka sudah saling mengenal karakter yang terbangun dari pengalaman hidup. "Mereka tahu karakter vokalku yang soft," kata Monita yang bersuara khas manja-manja jazzy itu.
Bersama The Nightingales, Monita sedang menyiapkan album Natal yang diproduseri Indra Lesmana dan Hanny T Lesmana dari InLine Music. Pada 7 Juli mendatang, Monita Tahalea and The Nightingales akan tampil dalam Jimbaran Bay Jazz Festival, Bali. Di pantai Jimbaran itu, orang bisa mendengar Monita, "si burung bulbul" itu, menyanyikan kisah hidupnya.
"Aku dulu bernyanyi sekadar untuk hiburan. Lalu, aku merasa ada kekosongan. Bernyanyi itu juga untuk berbagi rasa dan pengalaman hidup. Orang yang sakit hati bisa terhibur." (XAR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.