Andara memilih bahan, mendesain, promosi dari mulut ke mulut, sampai terjun langsung di pameran. "Hanya pengerjaan tas saja yang saya serahkan ke pekerja," ujar Andara yang aktif di Ikatan Pecinta Batik Nusantara.
Produknya sudah dipakai oleh delegasi dan menteri-menteri peserta APEC di Bali yang hadir di sebuah sesi rapat. Dari 35 tas untuk menteri yang dikirim Andara, hanya 13 potong yang diterima pemesan. "Sisanya dibalikin. Saya sampai mau nangis karena lem menggelembung sedikiiiit saja sudah ditolak. Alhamdulillah semuanya selesai dan saya dapat pelajaran penting, yakni untuk membuat produk bagus perlu kerja ekstrakeras," ujar Andara.
Andara memproduksi tas dengan merek "Andara", kependekan dari istilah Minang, nak dara (anak gadis). "Target utama saya memang tas batik dipakai oleh anak-anak muda. Saya senang sekali melihat anak muda pakai batik," tutur Andara.
Kalau orang tua ingin memakai tas untuk nak dara bisa enggak?
"Bisa dong, terutama orang tua yang berjiwa nak dara," sambar Andara. Iya deh.... (BSW)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.