Kesempatan bermain musik instrumental di panggung akan menjadi pengalaman pertama bagi Ian.
"Saya, Eet, sama Toto sebenarnya sudah sering main bareng. Cuma, kan main instrumental itu saya belum pernah. Ada satu lagu yang sudah sama-sama tahu, terus dibikin instrumental. Jadi, apa pun dikerjakan di studio, semalam latihan bareng," kata Ian dalam wawancara usai jumpa pers konser amal yang didukung oleh Kompas itu, di BBJ, Senin (10/2/2014).
Ide menyuguhkan musik instrumental ini datang dari gitaris Dewa Budjana sebagai salah satu pemrakarsa konser penggalangan dana bantuan kemanusiaan untuk para korban bencana di Tanah Air itu.
"Sebetulnya, idenya Budjana... ha... ha... ha.. Ya, enggak apa-apa sih. Saya dengar ada yang nyanyi juga, biar enggak monoton," ujar Ian, yang juga ambil bagian dalam konser bertajuk sama di tempat yang sama untuk menggalang dana bantuan bagi para korban letusan Gunung Merapi pada 2010.
Ditantang seperti itu, Ian, Eet, dan Toto lantas memilih lagu rock klasik yang mereka aransemen ulang secara instrumental.
"Lagu itu sebenarnya lagu lama, bukan lagu saya malah. Itu lagunya Tommy-Marrie, judulnya 'Kepada Perang'. Lagu itu lagu classic rock sebenarnya. Dan, saya dapat waktu (untuk menyiapkannya) enggak sampai satu minggu. Bahkan, saya rekamin dulu, kirim lewat e-mail, suruh dengerin dulu, diubah sebelum hari H. Kecuali diubah di hari H itu wah bikin kalang kabut. Cuma karena basic-nya sudah tahu tinggal kembangin saja," jelas Ian.
Kepada Perang dipilih agar penonton dapat menikmati beat musiknya. "Lagu itu harmoninya enggak terlalu banyak solo, jadi intrumental yang biasa dilakukan seperti lagunya Steve Vai, orang bisa merasakan beat-beat-nya," kata Ian.
Sementara itu, dua hari menjelang tampil di panggung, Ian mengaku menikmati masa berlatih bersama Eet dan Toto.
"Latihan di rumah saya saja, enggak bareng-bareng yang lain (para gitaris lainnya yang juga tampil dalam acara tersebut). Saya sering begitu, seperti waktu (acara) 10 Gitaris, begitu latihan malah antre, dan pas giliran saya malah keburu ngantuk. Di rumah latihan sebentar, cuma tiga jam, ngobrol-nya yang lama. Saya senang sih seperti ini, karena sesama musisi bisa bersilaturahim dan berbuat amal," tutur Ian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.