Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rilis Album Solo, Ian Antono Tak Ingin Berkarier Solo

Kompas.com - 26/05/2014, 17:46 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Gitaris kenamaan Ian Antono (63), yang telah 45 tahun berkarier dalam industri musik Tanah Air, akhirnya mengeluarkan album solo perdananya, Ian Antono Song Book I: Sebuah Babak Baru. Namun, dikatakannya, rilis album ini bukan tanda bahwa ia ingin berkarier sebagai artis musik solo.

"Tujuan utama saya bukan solo, atau nunjukkin instrumen, atau menonjolkan sesuatu. Tapi, saya ingin mengumpulkan lagu saya yang saya miliki. Daripada tercecer, saya buatkan album saja," jelas Ian dalam wawancara oleh Kompas.com sesudah jumpa pers peluncuran albumnya itu, di Rolling Stone Cafe, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Jumat (23/5/2014).

Ian, yang bergabung dalam God Bless mulai 1975 sampai sekarang, tercatat sebagai gitaris yang juga produktif dalam mencipta lagu dan mengaransemen musik. Ia pun dipercaya oleh sejumlah perusahaan rekaman untuk menangani rekaman penyanyi-penyanyi terkenal pada zamannya, yaitu Nicky Astria, Iwan Fals, Ikang Fawzi, almarhum Gito Rollies, almarhum Franky Sahilatua, almarhum Deddy Stanzah, Anggun C Sasmi, dan Duo Kribo (Ahmad Albar dan almarhum Ucok Harahap), dan puluhan penyanyi lainnya, yang beberapa dari mereka menggunakan lagu-lagu ciptaannya.

Rekam jejak itu yang mendorong Ian untuk mengemas 10 lagu ciptaannya, yaitu "Kepada Perang", "Gersang", "Uang", "Suara Cinta", "Saksi Gitar Tua", "Neraka Jahanam", "Tertipu Lagi", "Kepala Dua", "Lari", dan "Setan Jalanan", menjadi sebuah album solo.

"Dari tahun 1976 sampai sekarang, ada lagu baru, lagu lama," kata Ian.

"Selama berkarier musik, aku tidak pernah mendokumentasikan karya-karyaku dalam bentuk apa pun. Album ini seperti inventarisku," lanjutnya.

Semua lagu dalam album Ian Antono Book I: Sebuah Babak Baru digarapnya dengan aransemen baru dan melibatkan para vokalis lama dan baru sepanjang karier bermusiknya.

"Ada Koming Surya, Rezi Pratomo, Anindimas, Syaharani, Roy Jeconiah," kata Ian lagi.

"Syaharani punya karakter sendiri, dia bisa menyanyikan lagu 'Uang' (yang lebih dulu dipopulerkan oleh Nicky Astria) dengan karakternya sendiri. Kalau Roy Jeconiah, saya enggak menemukan lagi karakter vokal yang sekuat dia, makanya dia nyanyikan lagi 'Neraka Jahanam'," sambungnya.

Kesepuluh lagu tersebut diaransemen Ian dengan sentuhan baru beraroma masa kini.

"Soalnya, kalau dulu, gitar tinggal colok, enggak pakai amply. Sekarang itu bisa pakai sound lebih bagus. Banyak membantu lah sekarang, peralatan lebih canggih, bisa dibagusin lagi (setelah direkam), dibanding dulu. Kalau dulu 24 track, kalau habis ya sudah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau