Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Indonesia, Konser Penghormatan bagi Guruh Soekarnoputra

Kompas.com - 02/11/2014, 17:10 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Konser bernama Satu Indonesia: Salute to Guruh Soekarno Putra akan diadakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada 26 November 2014. Konser itu merupakan konser penghormatan bagi Guruh Soekarnoputra (61) dan karyanya sebagai seniman musik kenamaan.

"Ini cermin saya dengan Mas Erwin Gutawa dalam menginterpretasi karya Mas Guruh. Kita tahu, dari 1980-an dia sudah bikin pertunjukan yang kolosal," kata sutradara yang juga penata artistik konser Satu Indonesia: Salute to Guruh Soekarnoputra, Jay Subiyakto.

Dalam konser tersebut, 25 lagu ciptaan Guruh akan dibawakan oleh banyak penyanyi dan band, antara lain Raisa, Superman Is Dead (SID), Tulus, Judika, Anak-anak "Di Atas Rata Rata", dan The Overtunes, dengan musik yang dimainkan oleh orkestra yang dipimpin oleh Erwin Gutawa.

"Orkes yang saya pimpin akan menjadi tuan rumah, saya akan ditemani 90 artis musik. Nanti kedatangan tamu Raisa, kedatangan tamu Superman Is Dead, mudah-mudahan mereka bisa menginterpretasikan lagu Mas Guruh dengan caranya sendiri," terang Erwin.

Konser itu akan dibagi menjadi beberapa segmen.

"Di sini akan dibagi beberapa segmen, mulai dari karya dia saat memenangkan festival, segmen dia mencipta lagu hit yang dinyanyikan Chrisye. Segmen ini kita bagi, nanti penyanyinya juga kami bagi. Ada Woro dari Anak-anak Di Atas Rata Rata, ada The Overtunes," jelas Jay.

Ada pula segmen mengeni Guruh dengan band Guruh Gipsy yang dibentuknya pada 1976 bersama Odink Nasution (lead guitar), Keenan Nasution (drum), Chrisye (bas), Roni Harahap (piano), dan Abadi Soesman (keyboard).

"Lalu Guruh itu di umur 25 tahun sudah mengeluarkan album Guruh Gipsy dan itu dibajak di Jerman dalam bentuk piringan hitam tanpa sepengetahuan dia. Itu laris sekali, jadi limited edition. Di eBay (situs lelang) itu harganya sudah mahal sekali. Ini (segmen khusus) yang akan kita kasih tahu ke generasi sekarang," jelas Jay lagi.

Pada segmen tersebut, Erwin bersama pemusik gamelan kawakan dari Bali, Kompiang Raka, akan mengajak para penonton untuk bernostalgia menikmati lagu-lagu dari Guruh Gipsy, antara lain "Indonesia Maharddhika", "Chopin Larung", dan "Janger 1897 Saka".

"Di nomor Guruh Gipsy nanti saya akan menampilkan permainan gamelan Bali, ada Kompiang Raka, dia adalah orang yang ikut langsung dalam rekaman Guruh Gipsy," kata Erwin.

Sebagian aransemen musik asli dari album Guruh Gipsy akan dipertahankan oleh Erwin bersama Kompiang Raka.

"Memang, waktu Mas Guruh melahirkan Guruh Gipsy itu set-up-nya band full dengan gamelan Bali. Tapi, sekarang saya set-up-nya orkestra full. Seperti 'Indonesia Maharddhika', intronya itu tetap seperti itu, cuma mainnya pakai piano akustik yang simfonik, bagian gamelannya tetap seperti itu, jadi nanti ada penyesuaian," terang Erwin memberi sedikit "bocoran" tentang aransemen musik dalam konser tersebut.

"Semangat Mas Guruh akan tetap terbaca di situ. Alhamdulillah, karena main bareng Kompiang Raka, jadi bisa membaca lagi kenangan itu. Terus, ada juga 'Chopin Larung', yang bercerita mengenai kegeliasahan Mas Guruh tentang kerusakan alam di Bali," lanjutnya.

Erwin dan Jay antusias menganai konser tersebut. Vokalis Raisa Andriana pun mengaku merasakan hal yang sama.

"Waktu ngobrol sama Mas Erwin, udah seneng banget. Padahal, belum tahu nyanyi apa, tapi sudah senang. Menurut saya sebagai penyanyi, ini opportunity-nya besar sekali. Konser dengan skala seperti ini jarang sekali di Indonesia. Kita tahu, karya Guruh Soekarnoputra itu besar sekali, lagunya bagus, liriknya bagus, jadi bukan sekadar catchy doang," kata Raisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau