Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asma Nadia: Hadiah Spesial di Hari Lebaran

Kompas.com - 24/07/2015, 15:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Sebagai penulis, Asma Nadia (43) lega ketika novelnya yang berjudul Surga yang Tak Dirindukan berhasil difilmkan. Karya itu menjadi hadiah spesial baginya pada Lebaran tahun ini.

"Alhamdulillah, buku ini selesai difilmkan. Saya ingin memanfaatkan momen Lebaran untuk menyebarkan pesan di dalamnya. Ada nilai-nilai yang menyentuh dan mengasah jiwa," kata Asma, Kamis (23/7/2015), saat ditemui pada acara pemutaran film di Tangerang Selatan, Banten.

Lewat karya itu, Asma ingin mengajak penonton untuk menjaga nilai-nilai kesabaran dan keikhlasan yang telah dilatih selama Ramadhan.

"Keberhasilan Ramadhan terlihat jika selama 11 bulan berikutnya kita masih bisa menjaga nilai-nilai kebaikan yang telah kita menangi," ujarnya.

Film itu mengangkat kisah tentang poligami dan banyak nilai kesabaran di dalamnya. Setiap keluarga sering kali mendapat cobaan. Ketika itulah, setiap anggota keluarga diminta menahan ego dan kemarahan agar keharmonisan tetap terjaga.

"Mudah-mudahan pesan dalam film itu bisa menjadi amunisi untuk menjaga kebaikan setelah Lebaran," katanya.

Sebelumnya, ada empat film yang diangkat dari buku Asma Nadia. Keempat film itu berjudul Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela, Ummi Aminah, dan Assalamualaikum Beijing.

Meski pembuatan film itu menyita waktu, Asma tetap bisa merayakan Lebaran bersama keluarga. Seusai shalat Idul Fitri, ia berkumpul bersama keluarga besarnya di Jakarta.

"Untungnya keluarga besar saya berkumpul di satu rumah, Jadi, bisa bertemu dengan keluarga dan saudara untuk meminta maaf. Sebab, hari kedua Lebaran dan hari-hari berikutnya sudah sibuk mengadakan nonton bareng," katanya.

Selain tradisi sungkeman, Asma juga punya kebiasaan unik memberikan parsel Lebaran untuk kedua anaknya.

"Kami punya tradisi parsel Lebaran di keluarga. Anak-anak minta parsel khusus berisi jajanan kesukaan mereka dari ayah dan bunda," ujarnya.

Perempuan yang juga aktif memberikan seminar motivasi ke sejumlah daerah itu menuturkan, dirinya punya banyak target yang ingin dicapai tahun depan. Ia berharap bisa lebih banyak buku yang difilmkan atau diangkat ke sinetron. Dengan begitu, jejak kebaikan tidak hanya ia sampaikan kepada pembaca, tetapi juga penikmat film.

"Saya bermimpi bisa membuat cerita yang bisa dialihkan ke film yang mengemas nilai-nilai kebaikan tanpa menggurui orang lain. Karena mereka tidak suka digurui," katanya.

Meski begitu, Asma mengatakan tidak pernah menyiapkan tulisan secara khusus untuk dijadikan naskah. Akan tetapi, ia mulai memikirkan judul yang menarik agar cocok ketika dijadikan sebagai judul film.

"Judul yang menarik sudah menjadi keharusan agar bisa menarik rumah produksi untuk menggarapnya sebagai film," ujarnya.

Saat ini, ia berencana membuat film berseri Assalamualaikum Beijing. Kesibukan menggelar audisi di tiga kota, yakni Jakarta, Bandung, dan Surabaya, sudah menunggunya. Selain itu, Asma juga menyiapkan film lain yang mengangkat tema nilai-nilai keislaman. "Kami berencana membuat film berjudul Pesantren Impian," ucapnya. (B08)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau