Suwito, angkatan 1986 dari SPG 1, mengenang Meinar sebagai figur yang disiplin dan keibuan.
"Sangat disiplin. Harus on time di kelas, enggak suka kalau siswa telat. Kelas khusus seni musik. Tapi, beliau kayak ibu sendiri. Disiplin, tapi pendekatannya ke siswa itu kayak orangtua sendiri," ucapnya kepada Kompas.com, di rumah duka, Rabu (29/7/2015) pagi.
Meinar, menurut Suwoto pula, juga sabar dan hangat. Bahkan, pianis yang bersahabat karib dengan pencipta lagu AT Mahmud itu tak pernah lupa akan murid-murid yang pernah diajarnya.
"Waktu sakit stroke ringan 2013 lalu itu, saya kunjungi, eh dia inget saya. Padahal, saya kira, udah lupa," ceritanya.
"Saya terkesan sekali cara ibu ngajar itu. Seperti ibu sendiri. Pelajaran ibu selalu menyenangkan, kayak bikin lagu, nyanyi, main musik. Itu yang membuat kami mantan murid Ibu Nar tetap menjaga silaturahim sampai sekarang," kisahnya.
Adik ipar Meinar, Cucu Nurbayati, mengungkapkan hal senada.
"Dia seorang ibu yang humble, kakak, panutan. Penyabar, penyayang," ucapnya.
Jenazah Meinar dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, pada Rabu (29/7/2015) pukul 09.50 WIB, usai dishalatkan di mushala Al Ikhlas. Para anggota keluarga luas, reka, kenalan, dan mantan murid mengantar jenazah pianis tersebut ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.