Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tere dan Kantin Balsem

Kompas.com - 02/08/2015, 15:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Penyanyi Theresia Ebenna Ezeria Pardede atau Tere (36) selalu terkenang dengan kantin kampus ketika masih kuliah Komunikasi di Universitas Indonesia tahun 1998. Kantin itu dijuluki para mahasiswa Balsem alias di balik semak. Sebab, posisinya memang di balik semak-semak.

Bagi Tere, kantin Balsem meninggalkan kenangan manis.

"Ini sejenis kantin underground. Makanannya enak-enak dan murah. Kelas proletarlah he-he-he," ujar Tere yang kala itu sangat gemar menyantap gado-gado atau soto di kantin Balsem.

Pelantun lagu "Awal yang Indah" ini mengatakan, kala itu ada juga kafe-kafe yang cenderung mahal dan terkesan "borjuis". Dia lebih memilih kantin Balsem karena lebih membumi dan guyub. Kantin ini juga membantu anak-anak kos bertahan hidup dengan uang yang selalu pas-pasan.

Dia mengingat waktu itu harga gado-gado seporsi hanya Rp 5.000. Itu sudah plus telur. Oleh karena tidak memakan telur, Tere kerap memberinya kepada teman lain. Ada juga nasi goreng yang hanya Rp 3.500 seporsi.

"Tapi, karena aku menghindari goreng-gorengan, jadi tidak suka beli nasi goreng," katanya.

Sekarang kantin Balsem sudah tak ada. Kantin ini kemudian berubah menjadi Taman Korea pada tahun 2001. Namun, Tere masih kerap kangen setiap melintas di lokasi itu. (MHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau