Ia memang mengaku pernah diminta menjadi pendamping jemaah umrah dari berbagai travel umrah.
"Saya tidak pernah terlibat dalam bidang usaha umrah. Saya menyediakan diri jika diminta mendampingi jamaah umrah dari berbagai travel dengan nawaitu ibadah mengurusi tamu-tamu Allah," ungkap Peggy melalui pesan singkat kepada wartawan, Senin (21/3/2016).
"Itu saya nawaitukan dalam perjalanan hijrah saya dua tahun ini sebagai bagian dari ikhtiar fokus pada syiar Islam. Jadi saya bukan bertindak dalam kerja sama komersial," imbuhnya.
Mengenai upaya pelaporan dirinya oleh korban biro perjalanan umrah SSI, Peggy pun mengatakan ia bukan bagian dari biro perjalanan tersebut.
"Yang bermasalah adalah travel-nya dengan jamaah. Saya ikut dilaporkan ke polisi, mungkin sebab jamaah mengira saya bagian dari perusahaan travel tersebut, padahal tidak. Insya Allah tak mengapa. Alhamdulillah 'ala kulli hal, masih diberi nikmat ujian dari Allah. Amin," ujar Peggy.
Apalagi pelapor tidak memiliki bukti keterlibatan Peggy sehingga kapasitasnya hanya sebagai saksi.
"Pada pemberitaan yang saya baca, polisi menyampaikan bahwa saya berstatus sebagai saksi, bukan terlapor," tuntasnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah orang melaporkan sebuah biro perjalanan umrah ke Polda Metro Jaya. Mereka mengaku menjadi korban penipuan karena sudah membayar sejumlah uang untuk umrah, tetapi hingga kini belum diberangkatkan ke Tanah Suci.
Biro perjalanan itu memajang foto Peggy dan Vicky Rhoma Irama pada spanduk dan brosurnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.