Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Hati dari Monita Tahalea lewat Pertunjukan "Dandelion"

Kompas.com - 29/05/2016, 16:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Monita Tahalea bukan lagi penyanyi keluaran Indonesian Idol 2005 ketika ia masih berusia 18 tahun.

Ia kini sudah menjadi vokalis yang memilih sendiri warna musiknya sekaligus memproduksi sendiri album solonya.

Dalam pertunjukan bernama Dandelion di Teater Salihara, Jakarta Selatan, pada Sabtu (28/5/2016), Monita menampilkan 16 lagu di hadapan kira-kira 250 orang penonton.

Dengan jumlah penonton itu, suasana intim bisa dibangun ketika mendengarkan suara empuk Monita dipadu dengan musiknya yang jazzy sekaligus riang.

Dandelion juga merupakan judul album mutakhir atau album ketiga Monita. Ia menulis lirik untuk delapan dari sembilan lagu dalam album tersebut.

"Mungkin bukan album terbaik di seluruh dunia, tapi album ini benar-benar yang ingin aku sampaikan dan agar yang mendengar mendapat harapan yang tidak putus-putusnya," ucap Monita dari panggung yang hanya dilapisi karpet rumput dan bunga untuk menghadirkan suasana "taman bunga".

Pertunjukan yang dimulai kira-kira pukul 19.30 WIB tersebut dibuka dengan lagu "Kekasih Sejati", lagu lama dari album Kemenangan Hati milik Yovie Widianto.

Monita yang mengenakan gaun hitam one shoulder selutut itu hanya diiringi oleh gitar akustik dari Gerald Situmorang, mitranya yang juga memproduseri album Dandelion.

Pada lagu kedua, "Ingatlah", Monita sudah lengkap diiringi oleh bandnya, yaitu Yoseph Sitompul (piano), Indra Perkasa (contra-bass), Jessi Matel (drum) Ricad Hutapea (saksofon dan flute), Fafan Isfandian (biola), dan Dwipa Hanggana Pratala (cello).

Pertunjukan dilanjutkan dengan "How Great Thou Art" dan "I Love Mama".

"I Love Mama" diciptanya untuk sebuah produk perawatan kulit, tetapi juga bertujuan untuk menunjukkan cintanya kepada ibunya.

Keluarga Monita, yang terdiri dari ayah, ibu, kakak, adik, nenek, saudara ipar, saudara sepupu hingga keponakan, ikut menonton dan memberikan dukungan.

"Senja" kemudian menjadi tembang pertama dari album Dandelion yang dinyanyikan dalam pertunjukan itu.

Harapan
Namun, senja yang jingga bukan menjadi akhir hari, melainkan sebaliknya, awal dari episode penuh harapan yang didominasi warna jingga.

Pada "set kedua", Monita, yang berambut tegerai dan berwarna cokelat, berganti kostum. Ia mengenakan gaun jingga terang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau