Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesejatian Kelompok Bonita & The Hus Band

Kompas.com - 06/02/2017, 05:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kelompok Bonita & The Hus Band merilis album kedua mereka bertajuk Rumah.

Ini adalah album yang menggambarkan jati diri band berusia 10 tahun yang diawaki Bonita, Petrus Briyanto Adi, Bharata Eli Gulo, dan Jimmy Tobing.

Rumah yang mereka usung kental dengan nuansa pop dan folk, berkelindan dengan vokal Bonita yang tersimak makin matang dan tenang.

Semua lagu yang terdapat di album Rumah milik Bonita & The Hus Band itu diperdengarkan pertama kali kepada publik pada pertengahan Desember secara streaming di program #Liveatrumahbonita.

Para personel Bonita & The Hus Band tampil di Rumah Bonita yang menjadi markas mereka di kawasan Cinere, Depok, ditonton penggemar setia dan disiarkan melalui jaringan internet.

Selain berisi tujuh lagu penuh, Rumah juga menghadirkan enam lagu pendek, disebut ditties/inserts, yang durasinya lebih kurang hanya 1 menit.

Lagu-lagu pendek tersebut ibarat petunjuk yang akan menjadi lagu-lagu penuh di album mereka selanjutnya. Tentu saja masih terdengar satu nuansa dengan tujuh lagu penuh lainnya, memiliki benang merah.

Dengan lagu-lagu inserts, total terdapat 13 lagu di album Rumah. Semua dikerjakan di studio Rumah Bonita yang selama ini menjadi pusaran energi dan kreativitas mereka sebagai band, memakan waktu lebih kurang 10 bulan.

Dalam penggarapannya, baik Bonita, Petrus Briyanto Adi (Adoy), Bharata, maupun Jimmy sama-sama terlibat penuh.

Simak musikalitas mereka yang makin matang dengan teknik- teknik permainan baru. Begitu pula olah vokal Bonita yang tak lagi meluap-luap.

Salah satunya di lagu "Bromo" yang menjadi singel perdana di album ini. "Bromo" yang ditulis Bonita terinspirasi dari kemolekan Gunung Bromo setelah dia diundang tampil dalam Jazz Gunung di Bromo.

Dengarkan lantunan vokal Bonita di lagu ini yang tenang, tak lagi meluap-luap. Begitu pula di lagu lain.

"Kalau dulu di album solo atau album Bonita & The Hus Band yang pertama, masih banyak teriak-teriaknya, emosi meluap- luap, sekarang enggak. Tetapi, justru jadi susah karena menyanyikan dengan tenang sebuah lagu yang tidak meluap dengan baik itu susah buat aku," ujar Bonita.

Bagi Bonita, cara menyanyi yang berbeda seperti itu justru memberinya kesempatan memperdalam teknik menyanyinya. Membuat dia keluar dari zona nyamannya selama ini.

"Kebetulan sebagai penyanyi aku tidak tergolong sebagai penyanyi apa. Aku menyanyi dan ketika musik meminta seperti apa, aku bisa merespons dengan baik. Ini adalah tantangan luar biasa," ungkapnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau