Calo Tiket Pun Panen di Java Jazz Festival 2017

JAKARTA, KOMPAS.com - Para calo yang menjual tiket tidak resmi gelaran Java Jazz Festival di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (5/3/2017) panen pembeli.

Mereka berjubel di luar pintu masuk utama yang berada di dekat Pusat Niaga acara tersebut.

Secarik amplop cokelat dan selembar tiket JFF dijajakan para calo kepada calon pengunjung yang datang ke lokasi sejak pukul 16.00 WIB.

Mereka tak malu-malu menawarkan tiket sekaligus menanyai pengunjung apakah hendak menjual tiket yang sudah dibeli.

Harga yang mereka tawarkan di atas harga resmi yakni Rp 325.000 WIB. Mereka menjual kembali tiket itu dari harga Rp 450.000 hingga Rp 600.000.

Meskipun demikian harga yang mereka tawarkan lebih murah dibandingkan harga tiket on the spot yang mencapai Rp 850.000.

Kompas.com menanyakan harga tiket kepada seorang calo bernama Mamat. Ia menawarkan tiketnya dengan harga Rp 450.000 per lembar.

Namun sebelum Kompas.com menawar, tiga lembar tiket yang dipegang Mamat sudah laku.

"Wah maaf nih Mas. Yang duluan dia. Saya enggk ada lagi," kata Mamat. Ia lalu menyarankan mencari di calo lainnya.

Calo lain pun menghampiri dengan menawarkan harga lebih mahal dari Mamat. "Saya ada nih Rp 600.000. Mas mau?" kata pria bertopi itu.

Setelah menolak dengan sopan, Kompas.com beralih ke area pintu masuk mobil. Seorang calo langsung menghampiri.

Pria bernama Amin itu menyodorkan tiga lembar tiket. Ia mematok harga Rp 550.000 per lembar. Ia tidak mau memberi potongan harga, kecuali pembelian lebih dari satu.

"Saya jamin asli tiketnya. Bisa catat nama saya dan nomor saya. Atau, bisa masuk dulu nanti bayarnya belakangan," kata Amin.

Seorang penonton bernama Rinto bersama istrinya membeli tiket kepada Amin. Ia membeli dengan harga Rp 1 juta.

"Tadi nyari-nyari pada habis. Saya juga lihat-lihat tiketnya asli atau palsu. Ini istri saya sudah masuk, ternyata bisa. Saya masuk dulu ya, Mas," kata Rinto.

"Kalau on the spot enggak, Mas. Mahal," imbuh Rinto yang langsung masuk ke lokasi.

Amin mengaku bisa menjual lebih dari 20 tiket per hari selama pelaksaan Java Jazz Festival, yakni pada 3 hingga 5 Maret 2017. Ia mendapatkan tiket dari pengunjung lain yang memiliki tiket lebih.

Hingga pukul 19.00 WIB, calo tiket masih berkeliaran di depan pintu utama. Sementara itu terdengar imbauan dari petugas tiket agar calon penonton membeli tiket yang asli.