Christine Hakim: Kita Perlu Melihat Film-film Negara Lain

JAKARTA, KOMPAS.com – Aktris senior Christine Hakim (60) mengaku senang dengan penandatanganan kerja sama yang dilakukan antara Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Pusat Nasional Perfilman dan Animasi Prancis (CNC).

Penandatanganan itu dilakukan di sela acara Creative Economy and Cultural Industries in a Digital World di Hotel Harris Vertu, Harmoni, Jakarta, Rabu (29/3/2017).

Perjanjian kerja sama tersebut merupakan wujud komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perfilman nasional.

"Saya gembira saat Pak Triawan Munaf (Kepala Bekraf) mengatakan bahwa para pembuat film atau masyarakat tidak hanya puas dengan film-film Hollywood saja," kata Christine.

"Tapi untuk menambah wawasan, film maker kita juga perlu melihat-film-film dari negara lain, terutama Prancis ini," sambungnya.

Sebab, berdasarkan pengalamannya, orang-orang yang terjun ke industri perfilman berpatokan pada Prancis, di mana negara tersebut menjadi pusat perfilman di Eropa.

"Saya berikir kalau orang Nasrani pergi ke Lourders, orang muslim pergi ke Mekkah, orang film pergi ke Cannes Film Festival. Itu yang saya yakini. Buat orang film, it’s (Prancis) like a holy city," imbuhnya.

Christine menambahkan, dirinya senang sekali dengan adanya kerja sama bilateral yang dilakukan Indonesia dan Prancis.

"Bahkan, saya gembira juga ada kerja sama antara Prancis dan Indonesia dengan membuat festival film di Bali. Saya pikir ini sangat baik sekali," ujar istri Jeroen Lezer ini.

"Mudah-mudahan ini akan jadi festival terpenting di kawasan Asia," harapnya.